VIVAnews - Krisis keuangan di kawasan Eropa belum juga berakhir. Dampaknya, perdagangan saham Asia, nilai tukar euro, dan harga minyak jatuh pada perdagangan kemarin. Investor umumnya khawatir lonjakan biaya pinjaman Spanyol bisa menyebar lebih luas ke negara zona euro yang berujung pada krisis utang di kawasan itu.
Tak hanya sektor finansial, harga komoditas seperti emas pun ikut terkena sentimen negatif tersebut. Analis trader dan investasi emas, Mulyadi Tjung, menjelaskan, harga emas hingga kemarin cenderung datar bahkan terus melemah.
"Zona euro ekonominya tidak kunjung membaik, sehingga euro turun ke level terendah dalam 24 bulan terakhir," kata Mulyadi kepada VIVAnews,Kamis 31 Mei 2012.
Selain masalah Eropa, Mulyadi melanjutkan, sentimen negatif juga datang dari Amerika Serikat yang hingga saat ini belum menjalankan stimulus ekonomi ketiga (QE-3). Akibatnya, nilai tukar dolar AS terus melanjutkan relinya.
"Seperti biasa, dolar AS menguat, maka emas dan komoditas lainnya turun," jelas Mulyadi.
Mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS juga menambah sentimen negatif bagi komoditas emas. Apalagi, mata uang India sempat mencetak rekor terendah sepanjang sejarah.
Mulyadi mencatat, harga emas pada 31 Mei 2012 sama dengan harga emas setahun yang lalu. Kendati tidak mengalami perubahan, harga emas justru menunjukkan tren menurun dalam empat bulan secara berturut-turut.
Tak hanya sektor finansial, harga komoditas seperti emas pun ikut terkena sentimen negatif tersebut. Analis trader dan investasi emas, Mulyadi Tjung, menjelaskan, harga emas hingga kemarin cenderung datar bahkan terus melemah.
"Zona euro ekonominya tidak kunjung membaik, sehingga euro turun ke level terendah dalam 24 bulan terakhir," kata Mulyadi kepada VIVAnews,Kamis 31 Mei 2012.
Selain masalah Eropa, Mulyadi melanjutkan, sentimen negatif juga datang dari Amerika Serikat yang hingga saat ini belum menjalankan stimulus ekonomi ketiga (QE-3). Akibatnya, nilai tukar dolar AS terus melanjutkan relinya.
"Seperti biasa, dolar AS menguat, maka emas dan komoditas lainnya turun," jelas Mulyadi.
Mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS juga menambah sentimen negatif bagi komoditas emas. Apalagi, mata uang India sempat mencetak rekor terendah sepanjang sejarah.
Mulyadi mencatat, harga emas pada 31 Mei 2012 sama dengan harga emas setahun yang lalu. Kendati tidak mengalami perubahan, harga emas justru menunjukkan tren menurun dalam empat bulan secara berturut-turut.
"Belum ada sentimen positif untuk emas secara jangka pendek. Support emas kuat ada di level US$1.480 per troy ounce," katanya.
Pelemahan harga emas ini, menurut Mulyadi, akan terjadi setidaknya hingga terlaksananya pemilihan umum di Yunani. Namun, krisis Spanyol juga mulai menimbulkan ketidakstabilan yang dapat memicu kekhawatiran baru.
"Emas tadinya untuk investasi safe haven seperti krisis 2008, turun dulu semuanya. Saya yakin setelahnya emas akan menjadi pilihan lagi," ujar dia.
Namun kali ini, logam mulia tampaknya tidak akan menjadi pilihan investasi, jika perekonomian dunia semakin berkembang dan stabil. Walaupun untuk saat ini, perekonomian dunia masih akan menghadapi krisis.
Jika dihitung sejak awal 2012, harga emas pada waktu itu sempat berada di level US$1.571 per troy ounce. Sementara itu, saat ini harga emas berada di level US$1.560 pertroy ounce.
"Kalau dari awal tahun masih flat. Namun, kalau dihitung dari level highest tahun ini yaitu US$1.790 ke US$1.560, ini penurunan 12,8 persen," tegasnya.
Pelemahan harga emas ini, menurut Mulyadi, akan terjadi setidaknya hingga terlaksananya pemilihan umum di Yunani. Namun, krisis Spanyol juga mulai menimbulkan ketidakstabilan yang dapat memicu kekhawatiran baru.
"Emas tadinya untuk investasi safe haven seperti krisis 2008, turun dulu semuanya. Saya yakin setelahnya emas akan menjadi pilihan lagi," ujar dia.
Namun kali ini, logam mulia tampaknya tidak akan menjadi pilihan investasi, jika perekonomian dunia semakin berkembang dan stabil. Walaupun untuk saat ini, perekonomian dunia masih akan menghadapi krisis.
Jika dihitung sejak awal 2012, harga emas pada waktu itu sempat berada di level US$1.571 per troy ounce. Sementara itu, saat ini harga emas berada di level US$1.560 pertroy ounce.
"Kalau dari awal tahun masih flat. Namun, kalau dihitung dari level highest tahun ini yaitu US$1.790 ke US$1.560, ini penurunan 12,8 persen," tegasnya.
Dikutip dari laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk, harga emas batangan dijual pada harga Rp536 ribu per gram. Sementara itu, untuk emas batangan dengan ukuran 5 dan 10 gram, masing-masing dijual pada harga Rp2,53 juta dan Rp5,02 juta. (art)
sumber : vivanews.com
sumber : vivanews.com
No comments:
Post a Comment