VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali dibuka terkoreksi hari ini, Kamis 10 Mei 2012. Tekanan jual yang melanda bursa global maupun regional Asia Pasifik disinyalir menjadi pemicunya.
IHSG dibuka turun di posisi 4.119,56, melanjutkan prapembukaan pagi tadi yang melemah 10,35 poin atau 0,25 persen ke level 4.118,70. Namun, empat menit setelah perdagangan berlangsung, indeks sempat berbalik arah menguat (rebound) 0,53 poin ke posisi 4.129,11.
IHSG dibuka turun di posisi 4.119,56, melanjutkan prapembukaan pagi tadi yang melemah 10,35 poin atau 0,25 persen ke level 4.118,70. Namun, empat menit setelah perdagangan berlangsung, indeks sempat berbalik arah menguat (rebound) 0,53 poin ke posisi 4.129,11.
Menurut analis PT Valbury Asia Securities, Robin Setiawan, pergerakan positif sesaat IHSG di pagi ini didorong aksi selektif beli saham-saham unggulan dan penggerak indeks di antaranya Grup Astra seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Saham Astra dalam lima hari terkhir sempat melemah dua kali, yakni pada perdagangan Senin 7 Mei dan Rabu 9 Mei 2012. Sementara itu, saham berkode UNTR, dalam lima hari terakhir sempat turun tiga kali, yaitu pada transaksi Senin-Rabu (7-9 Mei 2012).
"Saham-saham blue chips tersebut, selain memiliki agenda aksi korporasi dan proyeksi kinerja, harganya cukup terdiskon," kata dia kepada VIVAnews, Kamis.
Namun, Robin menuturkan, sentimen negatif kekhawatiran krisis di Eropa yang memukul bursa global maupun regional tetap menghantui laju IHSG pada transaksi hari ini. "Jadi, indeks masih rawan terkoreksi," ujarnya.
Analis PT BNI Securities, Viviet S Putri, juga berpendapat bahwa pada perdagangan hari ini, IHSG ditopang spekulasi beli sejumlah saham unggulan, sehingga penurunannya terbatas. "Dan itu memicu rebound indeks saham secara teknis," kata dia di tempat terpisah.
Sementara itu, seperti di lansir laman Reuters, saham Asia jatuh pada transaksi Kamis akibat berlanjutnya kekhawatiran investor terhadap krisis di Eropa.
"Saham-saham blue chips tersebut, selain memiliki agenda aksi korporasi dan proyeksi kinerja, harganya cukup terdiskon," kata dia kepada VIVAnews, Kamis.
Namun, Robin menuturkan, sentimen negatif kekhawatiran krisis di Eropa yang memukul bursa global maupun regional tetap menghantui laju IHSG pada transaksi hari ini. "Jadi, indeks masih rawan terkoreksi," ujarnya.
Analis PT BNI Securities, Viviet S Putri, juga berpendapat bahwa pada perdagangan hari ini, IHSG ditopang spekulasi beli sejumlah saham unggulan, sehingga penurunannya terbatas. "Dan itu memicu rebound indeks saham secara teknis," kata dia di tempat terpisah.
Sementara itu, seperti di lansir laman Reuters, saham Asia jatuh pada transaksi Kamis akibat berlanjutnya kekhawatiran investor terhadap krisis di Eropa.
Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar saham Jepang turun 0,1 persen, menyentuh level terendahnya dalam empat bulan terakhir. Di bursa Jepang, indeks Nikkei 225 dibuka melemah 0,4 persen, setelah mencapai titik terendah dalam tiga bulan terakhir. (art)
No comments:
Post a Comment