Jakarta - Tahun 2011 segera berakhir. Jika anda tahun ini tidak sempat memaksimalkan investasi, tahun depan bisa menjadi saat yang tepat untuk memulai. Anda bisa lihat setahun ke belakang, apa saja yang sudah dilakukan dan belum.
Masukan semua yang belum bisa anda lakukan ke dalam resolusi tahun baru 2012, terutama resolusi yang bisa membuat investasi anda makin gemuk. Atau bagi anda yang belum pernah berinvestasi, tahun 2012 bisa jadi garis start anda.
Beberapa dari kita mungkin gampang lupa akan resolusi atau janji di awal tahun baru karena kurang disiplin atau malas untuk meneruskannya setelah berjalan beberapa minggu. Beberapa tips untuk resolusi tahun baru dikutip dariarborinvestmentplanner, Kamis (29/12/2011), ini tidak begitu sulit dilakukan. Anda hanya perlu niat dan konsisten menjalankannya. Lagipula, semua ini dilakukan demi pertumbuhan investasi anda.
1. Ambil kendali masa depan anda
Jika anda sudah muak dengan target investasi anda yang ternyata tidak sesuai harapan, Anda harus siap untuk mengambil kendali atas target finansial anda. Jangan sampai bergantung kepada orang lain untuk mencapai target investasi tersebut. Dengan banyak belajar, anda bisa menguasai berbagai instrumen investasi tanpa harus bergantung kepada perencana keuangan profesional.
2. Punya rencana investasi yang matang
Setelah banyak belajar dan mengumpulkan informasi mengenai jenis investasi, rancang rencana investasi anda untuk tahun 2012. Lakukan semua yang ada dalam rencana tersebut secepat dan sebanyak mungkin. Anda bisa mulai dengan membeli emas, saham atau reksa dana.
3. Alokasi aset harus jadi prioritas
Bagaimana anda membagi-bagi aset ke dalam instrumen investasi sangat mentukan imbal hasil yang anda peroleh nanti. Diversifikasi investasi merupakan poin yang sangat penting dalam menumbuhkan uang. Kebanyakan orang masih dibingungkan dengan instrumen investasi mana yang paling baik dan mana yang tidak, akhirnya malah ketinggalan. Tanya diri anda sendiri di jenis investasi apakah aset anda sebaiknya disimpan.
4. Punya manajemen risiko sendiri
Kira-kira anda siap rugi berapa banyak? Sebelum itu, pastikan anda paham betul bahwa setiap investasi ada risikonya, setelah itu tinggal menentukan tinggi dan rendahnya risiko tersebut dalam sebuah instrumen. Melakukan diversifikasi investasi merupakan bagian dari manajemen risiko. Tentukan batas-batas supaya jalur investasi anda tidak melenceng.
5. Punya strategi investasi
Sangatlah penting untuk memiliki strategi yang tepat dalam berinvestasi, sehingga anda tahu bagaimana memilih instrumen yang tepat. Anda juga bisa kalau anda itu jenis investor seperti apa. Apakah, jangka panjang, pendek atau menengah. Seorang investor yang baik tidak hanya terpaku pada satu strategi, tapi biasanya punya metodologi yang konsisten dan sangat mengerti alasan memilih salah satu instrumen.
6. Ikuti Aturan
Bukan hal yang bijaksana jika anda sudah menyusun seluruh resolusi anda dengan cermat tapi tida mengikuti aturannya dengan baik. Ikuti semua aturan main yang sudah anda susun sebelumnya. Anda bisa menjalankannya secara agresif jika sudah merasa berada di jalur yang benar. Sebaliknya, jika anda masih ragu sebaiknya jangan dilakukan karena akan membahayakan kesehatan finansial anda.
7. Tahan biaya investasi seminimal mungkin
Biaya investasi yang murah menjadi awal yang baik demi imbal hasil tinggi. Jangan biarkan fee broker yang tinggi menggerus investasi anda. Cari investasi dengan biaya rendah tapi imbal hasil cukup tinggi di atas inflasi tahunan.
8. Cari bala bantuan
Tidak ada yang mengharuskan anda bergerak sendirian. Investasi itu mungkin menjadi milik anda sendiri, tapi bukan berarti anda tidak bisa meminta saran dan masukan dari orang lain. Ada banyak sekali informasi maupun pihak yang bisa membantu anda menghasilkan uang dari instrumen investasi tertentu. Lebih baik lagi jika anda bisa menemukan orang dengan filosofi dan minat berinvestasi yang sama, sehingga bisa saling bertukar pikiran dan pengalaman.
(ang/qom) Angga Aliya - detikfinance
No comments:
Post a Comment