VIVAnews - Harga emas terus melambung, membuat
banyak orang tertarik berinvestasi emas, khususnya logam mulia (LM)
karena berharap dapat meraup keuntungan tak sedikit.
Ingin mencoba? Berikut tips dari pedagang emas di kawasan Blok M
Jakarta, khususnya bagi masyarakat pemula yang akan berinvestasi emas.
Pedagang
emas, Rozik (29), mengatakan bagi pemula lebih baik berinvestasi di LM
dibanding perhiasan, karena harga LM cenderung lebih stabil dan tidak
ada potongan yang besar ketika akan dijual kembali.
"Yang pasti
logam mulia, minimal 25 gram. Sebab, kalau yang kecil-kecil jatuhnya
lebih mahal, kalau punya uang mending yang 100 gram, soalnya jatuhnya
lebih murah, bisa beda Rp35 ribu per gramnya dengan yang kecil," kata
pemilik Toko Mas Roma, Rozik, kepada VIVAnews.com di tokonya, kawasan Blok M, Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2011.
Investasi
emas, kata Rozik, itu mudah. Jika harga emas turun, segera beli,
kemudian ketika harga emas itu naik, segera jual. "Tapi jangan hanya
sebentar, minimal enam bulan lah," ungkapnya.
Lalu, jika pemilik
emas memerlukan uang dalam waktu mendadak, Rozik menyarankan untuk
menggadaikannya. Terutama jika orang itu masih suka dengan emas miliknya
dan masih ingin memiliki mes,kipun harga gadai selalu jauh dari harga
jual pasaran.
"Tapi kalau nggak perlu uang, ya disimpan saja di rumah atau di safety deposit box,
di bank-bank pemerintah lebih aman karena jaminannya kan pemerintah,
biayanya juga murah. Ada yang setahun Rp250 ribu, ada di BRI cuma Rp150
ribu," ungkapnya.
Jika harus menggadaikannya, Rozik menyarankan,
digadaikan di pegadaian dengan alasan sudah terpercaya dibanding
lainnya. "Kalau di pegadaian juga taksirannya lebih bagus," pungkasnya.
Sementara
itu, seorang pedagang lainnya juga menyarankan untuk berinvestasi di LM
bagi pemula. Namun, ia juga menegaskan itu semua tergantung pada
kebutuhan masing-masing orang.
"Terserah orang, kalau mau dipakai
ya perhiasan, kalau mau investasi saja ya batangan (LM). Sebab, kalau
harga naik begini lebih banyak yang ke batangan," kata pemilik 'Toko Mas
Menteng', Suryani, kepada VIVAnews.com ditemui terpisah.
Untuk
masyarakat yang tertarik investasi LM, kata Suryani, lebih baik minimal
100 gram dengan alasan jika di bawah itu harga jualnya akan mengikuti
harga yang 100 gram artinya lebih murah.
"Misalnya, yang 100 gram
itu saya jualnya Rp540 ribu per gram, saya belinya Rp530 ribu per gram,
selisihnya sekitar Rp10-15 ribu saja. Tetapi kalau yang ukuran lima
gram, saya jualnya Rp560 ribu per gram, saya belinya Rp530 ribu per
gram, selisihnya kan ada Rp30 ribu," ungkapnya.
Hal itu terjadi,
kata Suryani, karena harga jual setiap batang emas berbeda-beda, namun
harga beli kembali itu rata-rata menggunakan standar harga beli ukuran
100 gram. "Makanya saya anjurkan yang 100 gram," kata Suryani.
Sedangkan
cara penyimpanannya, lanjut Suryani, pada investasi emas cukup mudah.
Beberapa orang memilih menyimpannya sendiri di rumah, namun ada beberapa
orang yang disimpan di safety deposit box (SDB) di bank.
"Jangan digadai, kan bayar bunga tuh, mending disimpan saja di SDB di bank, kalau butuh baru digadaikan," tuturnya.
sumber : Vivanews
No comments:
Post a Comment