Friday, June 8, 2012

Pemerintah Tidak akan Terbitkan Obligasi Dolar Tahun Ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemerintah memilih untuk tidak menerbitkan obligasi global berdenominasi dolar menyusul memburuknya ekonomi Eropa. Penerbitan surat utang negara yang berdenominasi dolar akan diterbitkan dalam sukuk global.
“Kalau dolar bond (obligasi) tidak, kami pertimbangkan untuk global sukuk dan samurai bond, “ ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan (Kemenkeu), Rahmat Waluyanto.
Penerbitan obligasi global berdenominasi dolar dan obligasi samurai berdenominasi yen akan digunakan untuk pembayaran kembali (refinancing) utang. “Misalnya, kita punya eksposure utang di dalam dolar dan yen, kita terbitkan yen untuk bayarkan yen-nya atau bayar utang dolar yang jatuh tempo, “ ujar Rahmat. Selain untuk refinancing, obligasi juga digunakan untuk menutupi kebutuhan APBN dan defisit anggaran.
Kedua obligasi tersebut akan dikeluarkan pada tahun ini. Nilai penerbitan akan disesuikan dengan kebutuhan APBN, defisit anggaran, dan refinancing. Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) per Mei sudah mencapai Rp 102 triliun dari rencana penerbitan yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp 159,6 triliun. Sementara untuk SUN berdenominasi valas, penerbitan telah mencapai 10,77 miliar dolar AS dari rencana sebesar 16,84 miliar dolar AS.
Besarnya nilai utang pemerintah, dinilai Rahmat belum mempengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah. “Utang swasta yang mempengaruhi rupiah karena cukup besar, “ ujar dia. Sementara utang negara tidak mempengaruhi karena pembayarannya setiap tahun bernilai kecil.
Rahmat mengatakan utang negara merupakan pinjaman yang termasuk aman (savely financing) karena termasuk pinjaman program. “Pinjaman proyek, jatuh temponya sedikit-sedikit karena multiyears jadi kita bayarkan juga sedikit demi sedikit, “ ungkapnya. Karena itu, tekanan dari utang pemerintah terhadap nilai tukar rupiah lebih kecil.

Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Nuraini

Jumlah Wiraswasta Sedikit, RI Susah Saingi AS dan Jepang



Jakarta - Jumlah enterpreuner di Indonesia masih sangat rendah, belum mencapai 2% dari jumlah penduduk. Jumlah ini jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarif Hasan ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (8/6/2012).

"Kan menurut teorinya suatu negara dapat maju kalau minimal punya enterpreuner punya 2% dari penduduknya. Kita kan jumlah penduduknya 240 juta, jadi kurang lebih hampir 5 juta, kita ini baru 1,56 persen, dan beberapa tahun ini meningkat tajam," ujarnya.

"Kalau dibandingkan negara-negara maju, kita masih jauh dari mereka, Amerika saja sekitar 12 persen, Jepang 10 persen, Singapura 7 persen, kita masih jauh," tambahnya.

Syarif menyatakan dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengusaha muda ini sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dengan demikian, dia yakin untuk tahun ini, target 2 persen tersebut dapat tercapai.

"Pada 2 tahun ini melonjak dari 0,24 persen saja jadi 1,56 persen. Pokoknya tahun ini akan tembus angka 2 persen," ujarnya.

Guna meningkatkan jumlah tersebut, lanjut Syarif, pihaknya akan membantu melalui pendanaan. Salah satunya pemberian modal bagi 17 pemenang proposal enterpreneur. 

"Itu permodalannya kita siapkan, kalau modalnya kita perbesar, aksesnya kita perbesar pasti semangatnya juga semakin besar," pungkasnya.



(nia/dnl) 

Intiland Bangun Hotel di Makassar Rp 60 Miliar

Jakarta - PT Intiwhiz International, anak usaha PT Intiland Development Tbk kembali menghadirkan hotel baru di Makassar. Hotel ini menjadi bagian dari jaringan Whiz yang sebelumnya sudah berdiri di Yogyakarta, Semarang, Kalimantan, dan Bali.

Perseroan menggandeng mitra strategis yakni PT Megah Jaya Prima Lestari, dengan penyertaan modal pembangunan Rp 60 miliar. Kesepakatan kerjasama terlaksana Jumat (8/6/2012), dengan rencana pembangunan Wihz Hotel Makassar pada Oktober 2012 dan siap beroperasi akhir 2013.

Direktur Utama Intiwhiz, Moedjianto Soesilo Tjahjono menerangkan, Gran Whiz hadir melihat kebutuhan akan hunian di Makassar yang tinggi. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), jumlah wisatawan yang datang ke Makassar terus meningkat. Pada 2011 wisatawan domestik mencapai 3 juta orang atau naik 32% dari periode sebelumnya. Sedangkan Wisman 32.385 orang atau meningkat 15%.

Sementara jumlah kamar yang tersedia di Makassar hanya 6.500 unit dan tersebar pada 196 hotel. "Jumlah ini sangat kurang, mempertimbangkan perkembangan jumlah wisatawan maupun keperluan bisnis," jelasnya.

Terlebih dengan okupansi di Makassar rata-rata mencapai 65%-70% dan pada saat tertentu terjadi kekurangan kamar ketika penyelenggaraan pariwisata atau bisnis.

Perseroan pun berencana menambah dua hotel baru di Bali. Sebelumnya Intiwhiz telah mengoperasikan dua hotel di Legian dan Sanur. Pertama di Jalan Gatot Subroto, di mana perseroan mengajak mitra strategis PT Batu Sari Lestari sebagai investor. 

Satu hotel lain siap hadir di Sanur. Getolnya perseroan membangun hotel, khususnya di Bali bukan tanpa alasan. Provinsi ini terus berkembang sebagai pusat wisata dan bisnis di Indonesia.

"Bali tingkat huniannya masih kuat. Ada market yang masih terbuka lebar," tegas Direktur Operasional Intiwihz, Ndang Mulyadi.


sumber : Whery Enggo Prayogi - detikfinance

Hatta: Rupiah di Level 9.200 Masih Ideal



VIVAnews- Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, menilai rupiah di level 9.200 per dolar masih ideal untuk sementara ini. Saat ini rupiah masih fluktuasi di level 9.400 per dolar AS.

"Saat ini masih fluktuasi, kita harapkan di level 9.200, bertahap lalu turun lagi, sampai 9.000," ujarnya di Jakarta, Selasa 5 Juni 2012.

Seperti diketahui APBN-P 2012 saat ini menggunakan asumsi Rp9.000 per dolar AS. Menurut Hatta, rupiah yang menguat menunjukkan ekonomi yang semakin baik. Namun, nilai rupiah harus tetap dikawal untuk menjaga ekspektasi pasar terhadap rupiah selama 2012. Jika rupiah semakin kuat nilai impor akan lebih membengkak. Namun jika terlalu lemah jumlah utang akan membengkak.  "Ruginya lebih besar. Kita tak usah memaksakan over value atauunder value. Rupiah di level sekitar Rp9.000 masih ideal," ujarnya.

Seperti diketahui, rupiah selama seminggu terakhir cenderung melemah, berada di level sekitar Rp9.400 per dolar. Untuk hari ini, Selasa 5 Juni 2012, menurut data Reuters pada pukul 14.30, rupiah berada di level 9.458 per dolar.



BI Tawarkan Term Deposit Valas Rabu Depan


VIVAnews - Bank Indonesia akan memulai menerapkan kebijakan term deposit valasatau instrumen penempatan devisa oleh perbankan domestik (seperti Sertifikat Bank Indonesia) dalam bentuk valas, Rabu pekan depan. Peraturan ini sudah ditandatangani Gubernur BI Darmin Nasution dan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.

"BI juga telah menyiapkan surat edarannya. Kami juga telah melakukan sosialisasi ke bank. Kalau mereka sudah siap, kami bisa mulai minggu depan, hari Rabu," ujar Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter BI, Hendar, di Gedung BI, Jakarta, Jumat 8 Juni 2012.

Hendar menjelaskan, term deposit valas itu akan ditawarkan secara lelang. Rencananya, jadwal lelang akan dilakukan setiap Rabu, atau hari lain sesuai inisiatif BI. Bank sentral akan menggunakan bunga mengacu harga pasar seperti London Interbank Bid Rate (LIBID) dan London Interbank Offered Rate (LIBOR). "Jadi, di tengah-tengah itu," ujarnya.

Dengan term deposit valas ini, dia melanjutkan, bank memiliki alternatif penempatan valas selain di dalam dan luar negeri. Hendar memperkirakan besarnya valas yang akan ditempatkan di BI sekitar US$2 miliar setiap bank atau tergantung besar kecilnya portofolio sebuah bank.

Kebijakan term deposit valas ini diumumkan BI pada Selasa 29 Mei 2012, yang akan diberlakukan 1-2 minggu sejak pengumuman. Term deposit ini dapat menjadi outlet penempatan devisa untuk menfasilitasi masuknya devisa, termasuk dari hasil ekspor.
Kebijakan ini untuk mengantisipasi keringnya likuiditas valas di Indonesia yang berimplikasi melemahnya nilai mata uang rupiah saat ini. (art)



BTN Terbitkan Saham Baru di Oktober

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap penerbitan saham baru atau rights issue PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terselanggara sebelum Oktober 2012. Ini menjadi aksi korporasi perdana perusahaan negara tahun ini sebelum Initial Public Offering (IPO) PT Semen Baturaja dan PT Waskita Karya.

"Untuk BTN kalau bisa sebelum Oktober," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi, Pandu Djajanto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (8/6/2012).

Sesuai rencana BTN, dana yang akan didapat dari penerbitan saham perdana ini mencapai Rp 2 triliun. Seluruh dana digunakan untuk ekspansi usaha pembiayaan.

Pandu mengaku, tidak khawatir Agustus atau September menjadi pilihan rights issue BTN. Kita ketahui bersama, pada pertengahan tahun ini terdapat momentum Hari Raya Lebaran.

"Lebaran nggak ngaruh. Kalau kita liat, secara makro tidak ada lagi tempat untuk placing termasuk China. Selama ini yang meramaikan capital market kita adalah asing dan secara harian dinaminasi transaksi tebel (tinggi). Artinya, pasar saham kita dipercaya investor," paparnya.

Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro sebelumnya menerangkan, usai rights issuekepemilikan publik atas saham BBTN naik menjadi 40%. "Kepemilikan saat ini publik dan pemerintah 29:71. Kita boleh delusi saham menjadi 60%-61% pemerintah. Publik 39%-40%," papar Iqbal.

Sebagai penjamin pelaksana emisi, perseroan bersama Kementerian BUMN telah menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Bahana ditunjuk sebagai join lead underwriter.

Ketiga sekuritas BUMN kemudian akan menggandeng broker asing dalam usaha menjajakan saham BTN kepada investor luar negeri. "Untuk asingnya, mereka (Bahana) yang tetapkan supaya equal. Jadi yang menentukan international sales," tegas Pandu.



(wep/ang) Whery Enggo Prayogi - detikfinance

Tawarkan 15% Saham, Inti Bangun Sejahtera Siap Melantai di Bursa

Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera, perusahaan infrastruktur menara telekomunikasi berniat melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering) sebanyak-banyaknya 15%. Dokumen permohonan IPO perseroan telah disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Demikian disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito di kantornya, Jakarta, Kamis (7/6/2012).

"Kemarin ada satu, Inti Bangun Persada. Perusahaan menara telekomunikasi," katanya.

Ia menerangkan, perkiraan saham yang akan ditawarkan sekitar 15%. Namun total nilai saham perdana belum dapat diketahui hingga proses bookbuildingdimulai.

Sebagai penjamin pelaksana emisi, perseroan telah menunjuk PT OSK Nusadana Securities Indonesia. Inti Bangun merupakan perusahaan infrastruktur telekomunikasi yang berbasis di Jakarta.

Perseroan beberapa waktu lalu diketahui membeli 705 menara telekomunikasi miliki PT Smartfren Telecom Tbk. Perseroan juga membeli aset milik PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. Inti Bangun Sejahtera mendapatkan 1.211 menara Base transceiver station (BTS) dan 93 menara yang masih dalam tahap penyelesaian senilai Rp 690,38 miliar.



(wep/dnl) Whery Enggo Prayogi - detikfinance

IPO Pegadaian Terganjal Persetujuan Menkeu


VIVAnews - Pemerintah terkesan tak sejalan dalam memutuskan rencana penawaran umum perdana (initial public offer/IPO) saham PT Pegadaian. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ingin mengajukan Pegadaian agar bisa melantai di bursa tahun ini, namun Kementerian Keuangan tidak setuju.

"Menkeu telah memberikan pendapat untuk tidak boleh IPO tahun ini," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Privatisasi dan Perencanaan Strategis, Pandu A Djajanto, di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 8 Juni 2012.

Pandu menjelaskan, alasan yang dikemukakan menteri keuangan adalah Pegadaian diharapkan melakukan penguatan basis organisasi lebih dulu, mengingat Pegadaian baru mengubah status perusahaan dari perum menjadi persero.

Menurut Pandu, menkeu meminta Pegadaian yang statusnya berubah pada 1 April 2012 fokus dahulu pada penguatan struktur organisasi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Namun, Kementerian BUMN masih menunggu jawaban dari Komite Privatisasi dan Restrukturisasi. Kementerian BUMN telah mengajukan kembali rencana IPO Pegadaian kepada komite agar dapat diprivatisasi pada 2012 melalui metode IPO maksimal 30 persen.

Dalam dokumen Kementerian BUMN, pertimbangan IPO BUMN adalah menjadi sumber pendanaan masyarakat berdasarkan hukum gadai. Selama lima tahun terakhir, 83 persen sumber pendanaan perseoan berasal dari utang dan 17 persen sisanya dari dana sendiri.

Dengan besarnya sumber pendanaan dari utang, debt to earning ratio (DER) menjadi tinggi dan berimplikasi kepada bunga pinjaman kepada masyarakat. Dengan IPO, dapat menurunkan tingkat suku bunga pinjaman kepada masyarakat.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengisyaratkan perusahaan itu tetap akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Ia menjelaskan, langkah go public justru bisa mendorong perusahaan untuk menurunkan bunga pinjaman seiring adanya tambahan dana hasil IPO. (art)

Curiga Investasi Palsu dengan Untung Gede, Laporkan ke Sini!

Jakarta - Masyarakat cenderung mudah tergiur keuntungan tinggi dalam waktu singkat. Calon nasabah di perusahaan abal-abal, berkedok Koperasi atau multi level marketing (MLM), bertambah yakin menempatkan dananya, setelah kerabat dan sahabat membuktikan sendiri.

Masyarakat patut curiga dengan penawaran-penawaran semacam ini. Janji keuntungan 25% per bulan sulit ditemui pada produk investasi lain seperti perbankan atau reksa dana, yang sudah lebih dulu eksis.

Jika perusahaan ponzi atau gali lubang tutup lubang ini hadir di wilayah Anda, jangan ragu untuk melaporkan. Kini sudah ada Satuan Kerja (Satgas) Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Pengelolaan Investasi. Ada banyak saluran pelaporan kecurigaan investasi bodong ini. Paling mudah cukup sms (pesan singkat).

Ketua Satgas Waspada Investasi, Sarjito mendorong untuk masyarakat pro aktif melaporkan kecurigaan akan skema invetasi bodong ini. Dengan laporan masyarakat, jika terbukti benar, maka akan menghentikan penipuan dan korban lebih besar dapat dicegah.

"Saya imbau kepada masyarakat di seluruh republik ini, lalau ada di kampung-kampung lembaga apapun yang menjanjikan keuntungan terlalu bear, laporkan kepada Satgas," jelas Sarjito di kantornya, Jumat (7/6/2012).

Masyarakat dapat menghubungi saluran aduan diantaranya:
1. facebook.com/waspadainvestasi
2. waspadainvestasi@bapepam.go.id
3. waspadainvestasi@yahoo.com
4. sms: 0818 98 000 9, atau
5. telepon 021-3857821

"Satgas juga meminta berita, berapa member-nya. Supaya kita bisa cegah lebih awal. Termasuk kepada golongan menengah atas. Meski tidak seberapa bagi mereka, laporkan ke Satgas. Bisa anonymous. Kita akan tindaklanjuti," kata Sarjito.

Seperti diketahui, pihak berwajib kini tengah menelusuri kasus penarikan dana nasabah KLB. Oknum KLB diduga menggelapkan dana 140 ribu investor dan siap dijerat dengan UU Money Laundering.

Setali tiga uang dengan KLB, ratusan nasabah PT Gradasi Anak Negeri mengaku was-was atas investasinya yang tidak kembali. Mereka bahkan telah mendatangi Polda Metro Jaya pekan lalu. Nasabah Gradasi Anak Negeri menagih janji manajemen atas pembayaran bonus yang belum terbayar sejak Maret 2012.



(wep/ang) Whery Enggo Prayogi - detikfinance

Ini Tips Agar Tak Tertipu Investasi 'Abal-abal' dari Menteri Koperasi

Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarif Hasan meminta agar masyarakat tak langsung percaya janji-janji investasi yang di luar batas kewajaran.

Hal ini disampaikan Syarif ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (8/6/2012).

"Pada dasarnya setiap investasi bagi masyarakat, setiap ada tawaran yang tidak normal, apapun bentuknya, apakah dia mengatakan dirinya koperasi, institusi keuangan, apakah itu namanya yayasan, pokoknya kalau dia menjanjikan sesuatu di luar lebih besar daripada deposito, itu pasti tidak benar," ujarnya.

Menurut Syarif, selama ini pihaknya telah mendata semua lembaga pemberi pinjaman kepada masyarakat. Caranya, dengan memberikan izin kepada lembaga tersebut untuk melakukan simpan pinjam.

"Sudah didata semua, kalau itu ilegal, karena dia tidak ada izin untuk simpan pinjam, tidak ada izin untuk mengumpulkan dana dari masyarakat," jelasnya.

Syarif menyatakan pihaknya akan melakukan pengetatan pemberian izin tersebut agar tidak terjadi penipuan kembali.

"Kita akan melakukan pengetatan seperti yang sudah dilakukan sekarang, tadinya tidak ada izin untuk simpan pinjam, tapi dia seakan-akan bermain seolah-olah mendapat izin, itu kan pidana," jelasnya.

Jika terjadi penipuan, Syarif menegaskan harus ditindak secara pidana.

"Sanksinya itu kan sudah dipidana dulu, ditindak pidana. Nah kalau tindak pidana karena memang tidak ada izinnya, memang ilegal," tandasnya.

Seperti diketahui, pihak berwajib kini tengah menelusuri kasus penarikan dana nasabah Koperasi Langit Biru (KLB). Oknum KLB diduga menggelapkan dana 140 ribu investor dan siap dijerat dengan UU Money Laundering.

Kasus ini bermula saat manajemen KLB telah menunda pembayaran bonus terhadap investor sejak April 2012 lalu.

Manajemen KLB beralasan, penundaan pencairan bonus lantaran koperasi pimpinan Ustad Haji Jaya Komara itu sudah bangkrut karena dikorupsi oleh oknum KLB.



(nia/dnl) Ramdhania El Hida - detikfinance

Thursday, June 7, 2012

IHSG Berakhir Flat Akibat Profit Taking

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir flat setelah sempat naik cukup tinggi. Aksi ambil untung yang dilakukan investor lokal menghambat laju penguatan indeks.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 9.360 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 9.350 per dolar AS.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka menanjak 38,317 poin (0,99%) ke level 3.879,648 terkena sentimen positif bursa global dan regional. Meski demikian krisis utang Eropa masih menghantui pergerakan pasar.

Setelah sempat naik ke posisi tertingginya di 3.909,388 indeks langsung terkena profit taking. Investor mulai ambil untung untuk mengganti kehilangan yang terjadi akibat koreksi sepanjang pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 6,615 poin (0,17%) ke level 3.847,946 setelah lajunya tersendat akibat aksi ambil untung. Saham-saham yang sudah naik di dua perdagangan terakhir mulai dilepas investor.

Saham-saham unggulan yang sudah naik di dua perdagangan terakhir mulai dilepas oleh investor untuk menutupi kerugian. Beberapa saham lapis dua juga tak ketinggalan dilepas investor.

Akibatnya, indeks jatuh ke zona merah dengan posisi terendah di 3.823,913 memasuki perdagangan sesi sore. Setelah itu pergerakan indeks berfluktuatif dengan rentang yang tipis.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (7/6/2012), IHSG ditutup menipis 0,735 poin (0,02%) ke level 3.840,596. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik tipis 0,383 poin (0,05%) ke level 653,116.

Investor asing sudah 'insyaf' dengan berhenti melarikan dananya dari lantai bursa. Meski tipis, transaksi investor asing hingga sore ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 18,398 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 129.325 kali pada volume 9,648 juta lot saham senilai Rp 4,49 triliun. Sebanyak 105 saham naik, sisanya 157 saham turun, dan 88 saham stagnan.

Aksi ambil untung juga terjadi di pasar-pasar saham regional. Bursa-bursa di Asia bergerak mixed padahal siang tadi masih kompak menguat di jalur positif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 16,43 poin (0,71%) ke level 2.293,13.  
  • Indeks Hang Seng menguat 157,76 poin (0,85%) ke level 18.678,29.  
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 106,19 poin (1,24%) ke level 8.639,72.
  • Indeks Straits Times menipis 2,27 poin (0,08%) ke level 2.758,56.  
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 20.000 ke Rp 690.000, Unilever (UNVR) naik Rp 1.250 ke Rp 21.900, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.050 ke Rp 33.450, dan Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 21.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 800 ke Rp 7.250, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 450 ke Rp 50.450, Indocement (INTP) turun Rp 400 ke Rp 17.000, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 325 ke Rp 2.975.


(ang/dnl) Angga Aliya - detikfinance

Bursa Rebound, Saham Mana Menarik?


VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berangsur membaik. Setelah tertekan selama empat hari berturut-turut, indeks kembali menguat pada dua kali penutupan transaksinya.

Pada akhir perdagangan Rabu 6 Juni 2012, indeks saham terangkat 123,45 poin (3,32 persen) ke posisi 3.841,33. IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 3.841,48 dan terendah 3.734,72.

Sedangkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya, Selasa 5 Juni 2012, indeks saham menguat 63,2 poin (1,73 persen) ke level 3.717,8. IHSG sempat menembus posisi tertinggi di 3.735,45 dan terendah 3.696,96.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan Rabu, volume transaksi tercatat 8,83 juta lot senilai Rp4,74 triliun dengan frekuensi 153.579 kali. Sebanyak 265 saham menguat, 132 melemah, 50 stagnan, serta 146 saham tidak terjadi transaksi.

Seluruh indeks sektoral bergerak positif, dengan penguatan terbesar dialami saham-saham aneka industri yang naik 5,06 persen. Disusul indeks saham industri dasar yang terangkat 4,10 persen, agribisnis 4,10 persen, dan perbankan naik 4,07 persen.

Meski dalam posisi net selling Rp245,7 miliar, pemodal asing di pasar reguler terlihat terus meramaikan bursa. Mereka membeli saham sebesar Rp1,39 triliun, sedangkan penjualan mencapai Rp1,64 triliun.

IHSG berhasil melanjutkan rebound perdagangan hari sebelumnya, menurut analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, didukung data industri jasa Amerika Serikat per Mei 2012 yang positif dan valuasi indeks S&P 500 yang sudah murah.

Selain itu, prediksi pelaku pasar bakal adanya dana bantuan negara-negara Eropa yang sedang dipersiapkan untuk Spanyol juga menjadi pemicu ramainya aksi beli saham di BEI.

"Data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Australia juga menjadi katalis positif bagi bursa regional Asia Pasifik, termasuk IHSG," kata dia kepada VIVAnews, Rabu.

Di bursa Asia, indeks bursa saham Indonesia tercatat mengalami penguatan terbesar. Sebab, di saat IHSG naik hingga tiga persen, saham regional menguat tidak sampai dua persen.
Indeks Hang Seng terangkat 261,50 poin (1,43 persen) ke level 18.520,53, Nikkei 225 menguat 151,53 poin atau 1,81 persen di posisi 8.533,53, dan Straits Times naik 48,52 poin (1,79 persen) menjadi 2.760,83.

Saham Rebound
Pergerakan positif IHSG itu, lanjut Purwoko, tentunya tidak terlepas dari pergerakan saham-saham di pasar Bursa Efek Indonesia. Terutama, sejumlah saham yang terbilang cukup murah karena terkoreksi selama dua pekan terakhir.
"Banyak saham yang undervalue (di bawah nilai wajarnya). Nah, saham itu yang pertama menguat karena diburu investor seiring harga yang terdiskon banyak dan rebound-nya indeks," ujarnya.

Saham-saham yang menguat banyak, ungkapnya, di antaranya saham unggulan (blue chips) atau berkapitalisasi pasar besar (big caps) yang juga menjadi penggerak indeks.

Berdasarkan data BEI, pada perdagangan Rabu, saham-saham yang mendorong penguatan kembali IHSG di antaranya berasal dari blue chips atau big caps.

Saham-saham itu di antaranya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang naik Rp1.900 (6,22 persen) menjadi Rp31.400, PT United Tractors Tbk (UNTR) terangkat Rp1.650 (7,55 persen) ke level Rp22.500, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat Rp1.550 (7,75 persen) di posisi Rp21.550, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp1.450 (2,93 persen) menjadi Rp50.900, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang  menguat Rp1.400 (2,57 persen) ke level Rp55.800.

Purwoko menuturkan, saham-saham papan atas tersebut sepertinya tetap diburu pemodal pada transaksi pekan ini seiring harga yang terbilang masih murah dan undervalue. "Jadi, potensi terkerek harganya tetap terbuka," kata dia.

Selain itu, bila ditinjau per sektor, menurutnya, saham-saham di industri perbankan dan pertambangan juga berpeluang melanjutkan rebound harga pada perdagangan jangka pendek. Selain terdiskon, sisi teknis masih menunjukkan penguatan harga setelah terkoreksi tajam dua pekan terakhir.

Saham-saham itu, antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Sedangkan sektor tambang seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

"Tiga saham bank itu menarik bila ditinjau secara fundamental, yakni PBV (price to book value) yang murah. Sebab, PBV-nya 1-4 kali, sedangkan rata-rata sektornya 6-12 kali. Kalau industri tambang, karena terbawa sentimen penguatan harga komoditas di pasar dunia," tutur Purwoko.

Analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang, juga berpendapat, investor asing maupun lokal sepertinya masih memburu saham-saham yang berpeluang rebound setelah terkoreksi signifikan beberapa waktu lalu. Selain fundamental yang positif, sisi teknis turut menjadi alasan menariknya saham tersebut.

"Terutama, pilih yang PER (price to earning ratio) murah dan terkait kinerja perseroan yang menjanjikan di tahun ini. Selain itu, sisi teknis juga tetap menjadi pertimbangan."

Edwin merekomendasikan, saham-saham seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL).
Analis PT Lautandhana Securindo, Willy Sanjaya, juga sependapat bahwa beberapa saham di sektor pertambangan masih cukup menarik. "Apalagi, sentimen di sektor batu bara juga mendukung," kata Willy.

Menurut dia, usulan agar sektor pertambangan batu bara di Indonesia tidak perlu dikenai instrumen fiskal tambahan, seperti bea keluar ekspor bakal direspons pelaku pasar.
Imbal Hasil Menjanjikan
Sementara itu, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta pelaku pasar modal tidak panik dengan tren penurunan bursa global yang saat ini tengah memengaruhi IHSG.

Ketua Bapepam-LK, Nurhaida, melihat bahwa penurunan indeks di BEI yang terjadi sejak Mei hingga awal Juni ini, sejalan dengan kondisi yang terjadi pada bursa global dan regional.

Ia menambahkan, sesuai dengan sifat investasi di pasar modal yang memiliki sifat jangka panjang, pelaku pasar diminta tidak perlu khawatir, karena jika dilihat dari imbal hasil (return) di pasar modal Indonesia masih cukup bagus.

"Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. Senin kemarin, semua indeks tutup di level merah, tetapi lihat year-to-date-nya. Meski IHSG minus empat persen, long term investmentmenjanjikan," kata Nurhaida ketika ditemui di gedung BEI, Jakarta, Selasa.

Sebab, dia melanjutkan, jika mengacu selama satu tahun, kejatuhan memang cukup besar, tapi referensi harganya naik dibanding negara lain.

Nurhaida melanjutkan, bila melihat horizon jangka panjang, sejak krisis 2008, return di pasar modal Indonesia paling tinggi. Namun, pemantauan tetap dilakukan, walau kondisinya tidak dikatakan paling parah. "Sesuai Crisis Management Protocol (CMP) masih dalam kondisi normal, meski harus dilihat lebih detail lagi dari ambang yang ada," ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, menurut Nurhaida, Bapepam-LK tetap akan mengambil langkah-langkah dengan berkoordinasi bersama Bursa Efek Indonesia, agar mengambil langkah sesuai prosedur standar operasi (SOP) yang ada.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, mengatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Hal ini didukung emiten dalam negeri yang mempunyai kinerja positif, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan kondisi bursa saham domestik beberapa hari belakangan ini.

Dia menuturkan, pelemahan IHSG cenderung didorong oleh sentimen global. Sedangkan dari dalam negeri tidak ada sentimen negatif yang dapat menekan indeks BEI.

"Penurunan indeks saham hanya kecenderungan global saja. Awal pekan ini, bursa saham global merah semua. Namun, fundamental emiten dan ekonomi Indonesia masih tetap baik," kata Ito, ketika ditemui di kantornya.
Seperti diketahui, IHSG di Bursa Efek Indonesia ditutup terkoreksi 145,18 poin atau 3,83 persen ke level 3.654,58 pada transaksi awal pekan ini, Senin 4 Juni 2012. Lengkapnya, silakan buka tautan ini.

Intiland Gelar Private Placement?

Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) dikabarkan akan menggelar private placement. Pihak yang akan mengeksekusi disebut-sebut kelompok usaha rokok, Grup Djarum. 

Menurut salah satu pelakua pasar, Djarum akan masuk ke DILD untuk mengembangkan lahan industri yang butuh modal besar. 

"Selain Djarum ada juga group Panin yang disebut-sebut menjadi pembeli," kata si pelaku pasar tersebut, Selasa (5/6/2012).

Pada perdagangan hari ini hingga pukul 10.45 waktu JATS, harga saham DILD naik 20 poin (+6,77%) ke level Rp 315 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 169 kali dengan volume 28.552 lot senilai Rp 4,409 miliar.


Disclaimer: Redaksi detikFinance tidak bertanggung jawab atas isi dari rumor saham ini. Semua keputusan investasi tetap berada di tangan investor.



(ang/ang) Rumor Saham - detikfinance

Adhi Karya Tawarkan Kupon Obligasi 10,5%

VIVAnews - Perusahaan konstruksi milik pemerintah, PT Adhi Karya Tbk menerbitkan obligasi dan sukuk mudharabah senilai Rp1,5 triliun. Untuk tahap pertama, perseroan menargetkan penerbitan senilai Rp750 miliar dengan tingkat bunga tetap.

Surat utang itu terdiri atas Obligasi Berkelanjutan I ADHI tahap I senilai Rp625 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI tahap I sebesar Rp125 miliar.

"Sebenarnya total obligasi berkelanjutan yang diterbitkan Adhi mencapai Rp1,25 triliun dengan sukuk mudharabah sebesar Rp250 miliar. Jadi, totalnya Rp1,5 triliun," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Kurnadi Gularso, saat paparan publik di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis 7 Juni 2012.

Rencananya, obligasi ini akan memiliki dua seri yaitu Seri A dengan nilai Rp375 miliar berjangka waktu lima tahun dengan bunga sebesar 9-10 persen per tahun. Seri B sebanyak Rp250 miliar berjangka waktu tujuh tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,5-10,5 persen per tahun.

Sementara itu, untuk instrumen Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI tahap I ditawarkan dengan indikasi imbal hasil sebesar 9-10 persen yang berjangka waktu lima tahun.

BUMN konstruksi itu bakal menggunakan dana Obligasi Seri A dan Sukuk untukrefinancing kedua surat utang yang masih beredar di pasar. "Sedangkan Obligasi Seri B senilai Rp250 miliar akan digunakan untuk investasi," ujar Kurnadi.

Penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia. Pefindo menyematkan peringkat ADHI idA dan idA(sy) (single A) dengan outlook stabil. Peringkat ini naik dari sebelumnya, idA dan idA-.

Masa penawaran awal dilakukan pada 6-19 Juni mendatang, pernyataan efektif diperkirakan pada 22 Juni, masa penawaran diperkirakan 27-28 Juni dengan tanggal penjatahan 29 Juni 2012. Sementara itu, distribusi obligasi pada 3 Juli dengan tanggal pencatatan 4 Juli 2012. (art)

Ini Tips Terhindar dari Investasi Bodong Ala 'Koperasi Langit Biru' Cs

Jakarta - Investasi bodong berkedok koperasi atau multi level marketing (MLM) kembali jadi perbincangan publik. Banyak masyarakat tertipu karena iming-iming menikmati keuntungan tinggi dalam waktu singkat. Bukannya untung, malah buntung.

Lalu bagaimana cara terhindar dari investasi abal-abal alias bodong? Berikut tips singkat dari Sarjito, Ketua Satuan Kerja (Satgas) Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Pengelolaan Investasi.

Pertama, dalam berinvestasi gunakan akal sehat. Saat ini hampir tidak mungkin ada tawaran investasi dengan potensi keuntungan tinggi, dalam waktu singkat.

"Masyarakat jangan kehilangan rasionalitas, adanya jenis penawaran apapun dengan imbal hasil terlalu tinggi. Gunakan akal," kata Sarjito saat berbincang dengan detikFinance, Kamis (7/6/2012).

Tips kedua, sebelum berinvestasi sebaiknya telusuri asal-usul lembaga keuangan tersebut, baik koperasi, perusahaan perdagangan valas (forex trading), ataupun MLM.

"Ini seperti skema kongsi, gali lubang tutup lubang. Bajunya bisa macam-macam, koperasi, forex trading, atau seolah-olah yuridiksinya (izin) dari lembaga tertentu," tambahnya.

Jangan mudah tergiur janji keuntungan 25% per bulan. Masyarakat bisa bertanya ke berbagai sumber terkait kredibilitas perusahaan investasi ini.

"Harus dicek dari lembaga badan hukum itu sendiri, supaya kuat. Apa izinnya sesuai dengan usahanya. SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) kecil tapi menjalankan bisnis dengan SIUP besar," ucap Sarjito yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK.

Khusus perusahaan investasi 'berbaju' koperasi, yakinkan manajemen menjalankan usahanya sesuai aturan. Berdasarkan ketentuan, koperasi diperbolehkan menciptakan produk investasi. Namun ruang lingkupnya hanya sebatas anggota. Di luar itu, masyarakat patut curiga.

"Kalau sudah meluas ke anggota lain (teman), bahkan datang dari kota lain, bukan koperasi lagi," katanya.

"Jika perlu, dihubungi regulatornya. Dicek terdaftar atau nggak. Ini tips yang penting untuk masyarakat," tegas Sarjito. Menilik kasus Koperasi Langit Biru (KLB), perlu cross-check dengan Kementerian Koperasi dan UKM yang membidangi KLB.

Seperti diketahui, pihak berwajib kini tengah menelusuri kasus penarikan dana nasabah KLB. Oknum KLB diduga menggelapkan dana 140 ribu investor dan siap dijerat dengan UU Money Laundering.

Kasus ini bermula saat manajemen KLB telah menunda pembayaran bonus terhadap investor sejak April 2012 lalu. 

Manajemen KLB beralasan, penundaan pencairan bonus lantaran koperasi pimpinan Ustad Haji Jaya Komara itu sudah bangkrut karena dikorupsi oleh oknum KLB. 

Setali tiga uang dengan KLB, ratusan nasabah PT Gradasi Anak Negeri mengaku was-was atas investasinya yang tidak kembali. Mereka bahkan telah mendatangi Polda Metro Jaya pekan lalu.

Nasabah Gradasi Anak Negeri menagih janji manajemen atas pembayaran bonus yang belum terbayar sejak Maret 2012. Merasa tidak puas, peserta MLM ini, Rabu (6/6/2012) kemarin dikabarkan membongkar paksa brankas yang ada di rumah Sasongko, salah satu pegawai Gradasi Anak Negeri.



(wep/dnl) Whery Enggo Prayogi - detikfinance