VIVAnews - Perusahaan konstruksi milik pemerintah, PT Adhi Karya Tbk menerbitkan obligasi dan sukuk mudharabah senilai Rp1,5 triliun. Untuk tahap pertama, perseroan menargetkan penerbitan senilai Rp750 miliar dengan tingkat bunga tetap.
Surat utang itu terdiri atas Obligasi Berkelanjutan I ADHI tahap I senilai Rp625 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI tahap I sebesar Rp125 miliar.
"Sebenarnya total obligasi berkelanjutan yang diterbitkan Adhi mencapai Rp1,25 triliun dengan sukuk mudharabah sebesar Rp250 miliar. Jadi, totalnya Rp1,5 triliun," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Kurnadi Gularso, saat paparan publik di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis 7 Juni 2012.
Rencananya, obligasi ini akan memiliki dua seri yaitu Seri A dengan nilai Rp375 miliar berjangka waktu lima tahun dengan bunga sebesar 9-10 persen per tahun. Seri B sebanyak Rp250 miliar berjangka waktu tujuh tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,5-10,5 persen per tahun.
Sementara itu, untuk instrumen Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI tahap I ditawarkan dengan indikasi imbal hasil sebesar 9-10 persen yang berjangka waktu lima tahun.
BUMN konstruksi itu bakal menggunakan dana Obligasi Seri A dan Sukuk untukrefinancing kedua surat utang yang masih beredar di pasar. "Sedangkan Obligasi Seri B senilai Rp250 miliar akan digunakan untuk investasi," ujar Kurnadi.
Penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia. Pefindo menyematkan peringkat ADHI idA dan idA(sy) (single A) dengan outlook stabil. Peringkat ini naik dari sebelumnya, idA dan idA-.
Masa penawaran awal dilakukan pada 6-19 Juni mendatang, pernyataan efektif diperkirakan pada 22 Juni, masa penawaran diperkirakan 27-28 Juni dengan tanggal penjatahan 29 Juni 2012. Sementara itu, distribusi obligasi pada 3 Juli dengan tanggal pencatatan 4 Juli 2012. (art)
No comments:
Post a Comment