VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali menguat dalam mengawali transaksinya hari ini, Kamis 7 Juni 2012. Bursa global dan regional yang bergerak positif dinilai menjadi pemicu berlanjutnyarebound.
IHSG dibuka menguat 38,31 poin atau 0,99 persen di posisi 3.879,64 pada transaksi Kamis 7 Juni 2012. Level ini melanjutkan penguatan pada prapembukaan pagi tadi yang naik 35,45 poin atau 0,92 persen ke posisi 3.876,78.
IHSG dibuka menguat 38,31 poin atau 0,99 persen di posisi 3.879,64 pada transaksi Kamis 7 Juni 2012. Level ini melanjutkan penguatan pada prapembukaan pagi tadi yang naik 35,45 poin atau 0,92 persen ke posisi 3.876,78.
Bahkan, indeks sempat menembus level psikologisnya kembali di posisi 3.900 pada awal perdagangan hari ini, yakni di level 3.909.
Menurut T Heldy Arifien, analis PT Trimegah Securities Tbk, IHSG dibuka menguat karena terpicu sentimen penguatan tajam indeks Dow Jones dan bursa Eropa. Bursa saham Asia pagi ini juga terangkat seiring adanya harapan stimulus moneter dari bank sentral di Eropa dan Amerika Serikat dalam mengatasi krisis ekonomi global.
"Harga saham yang sudah relatif murah jika dibandingkan historikal data di 2011, turut menopang kuatnya potensi pembalikan arah positif indeks," kata Heldy kepada VIVAnews di Jakarta.
Selain itu, Heldy menambahkan, para pelaku pasar modal saat ini juga lebih cerdas dan bijak dalam menyiasati "turmoil crisis".
Analis PT BNI Securities, Viviet S. Putri, juga berpendapat bahwa pembicaraan soal penyelamatan Spanyol serta upaya dari Bank Sentral Eropa untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level satu persen berhasil membuat bursa global dan regional tersentak optimisme.
"Pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones melesat 286,8 poin atau 2,37 persen dan dtutup ke level 12.414,79," tuturnya.
Menurut T Heldy Arifien, analis PT Trimegah Securities Tbk, IHSG dibuka menguat karena terpicu sentimen penguatan tajam indeks Dow Jones dan bursa Eropa. Bursa saham Asia pagi ini juga terangkat seiring adanya harapan stimulus moneter dari bank sentral di Eropa dan Amerika Serikat dalam mengatasi krisis ekonomi global.
"Harga saham yang sudah relatif murah jika dibandingkan historikal data di 2011, turut menopang kuatnya potensi pembalikan arah positif indeks," kata Heldy kepada VIVAnews di Jakarta.
Selain itu, Heldy menambahkan, para pelaku pasar modal saat ini juga lebih cerdas dan bijak dalam menyiasati "turmoil crisis".
Analis PT BNI Securities, Viviet S. Putri, juga berpendapat bahwa pembicaraan soal penyelamatan Spanyol serta upaya dari Bank Sentral Eropa untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level satu persen berhasil membuat bursa global dan regional tersentak optimisme.
"Pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones melesat 286,8 poin atau 2,37 persen dan dtutup ke level 12.414,79," tuturnya.
Sementara itu, pasar saham Asia juga menguat pada perdagangan pagi ini. Lengkapnya, silakan buka tautan ini. (art)
No comments:
Post a Comment