IHSG Fluktuatif, Kapan Waktu Investor Masuk?

VIVAnews - Bursa Efek Indonesia kembali diramaikan aksi beli sejumlah saham oleh para investor. Kondisi itu memicu indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil berbalik arah menguat atau rebound pada transaksi kemarin.

Sentimen positif eksternal dinilai menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan saham di BEI.

IHSG dibuka naik 49,73 poin atau 1,36 persen di posisi 3.704,31 pada awal transaksi Selasa 5 Juni 2012. Pada akhir sesi, indeks saham juga ditutup menguat 63,29 poin atau 1,73 persen ke level 3.717,87.

Pada perdagangan sehari sebelumnya, Senin 4 Juni 2012, indeks turun tajam sebesar 145 poin atau 3,8 persen setelah tiga hari berturut-turut melemah.

Analis PT Mega Capital, Fadillah Kudsi, menuturkan bahwa secara teknikal, pascakejatuhan IHSG hingga level 3.650, merupakan level kritis untuk pasar modal Indonesia.

Penurunan itu, menurutnya, merupakan target dari pola yang sebelumnya terbentuk. Di mana, pelemahan indeks selepas dari 4.095 besar kemungkinan mencapai 3.650.

"Seharusnya, indeks mampu mengatasi itu. Kemungkinan, pascatercapainya level indeks itu akan ada technical rebound," kata Fadila kepada VIVAnews, Selasa 5 Juni 2012.

Namun, menurut dia, perlu diperhatikan apakah rebound itu berkelanjutan atau hanya sesaat saja. Sebab, indeks bisa memasuki masa konsolidasi hingga menunggu ke level yang baru di antara 3.600-3.725.

"Saya melihat, pada perdagangan Rabu 6 Juni 2012, IHSG akan menguat meskipun sedikit, karena ada potensi berlanjutnya rebound secara teknis. Meskipun turun, tidak akan dalam seperti Senin kemarin," ujar Fadillah.

Dalam kondisi ini, Fadillah menyarankan agar investor sebaiknya menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke pasar modal. Dia menilai, ketika indeks di atas level 3.650, invetor bisa mulai membeli.

"Tidak ada salahnya sekarang investor mulai koleksi saham atau masuk ke pasar, tetapi levelnya harus diperhatikan antara 3.725-3.785," tuturnya.

Sebab, dia menilai, IHSG masih mendapatkan ancaman sentimen negatif terutama dari Eropa dengan permasalahan Yunani dan masalah lainnya. Sentimen negatif juga berasal dari data-data perekonomian Amerika Serikat pada minggu lalu yang dipublikasikan negatif.

Analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang, berpendapat, mulai stabilnya kondisi indeks Dow Jones di Bursa Saham New York pada penutupan transaksi Selasa waktu New York akan membawa sentimen positif bagi IHSG.

"Tentunya, indeks berpotensi melanjutkan penguatannya dalam perdagangan hari ini, setelah berkurangnya tekanan jual dari investor asing," ujarnya kepadaVIVAnews.

Investor asing, menurutnya, sengaja keluar dan membuat IHSG terkoreksi karena terpengaruh sentimen global. "Tapi, keluarnya mereka tidak berkaitan dengan kuatnya kondisi makro dan mikro ekonomi Indonesia," tegasnya.