Friday, June 1, 2012

Menimbang Investasi Properti di Australia

Jakarta - Bagi kalangan kelas atas, investasi di sektor properti sudah menjadi pilihan utama untuk mengembangkan uang mereka. Investasi properti khususnya di segmen mewah, tidak hanya dilakukan di Indonesia namun bisa di luar negeri seperti negara tetangga Australia.

Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto menjelaskan pertumbuhan ekonomi Australia mendukung perkembangan sektor properti di negara tersebut. 

Menurutnya, properti terutama Apartemen di Australia dianggap cocok untuk berinvestasi jangka panjang karena harganya cenderung tidak pernah turun alias selalu mengalami kenaikan. 

Daerah seperti Sydney, investasi properti memiliki return of investment (RoI) mencapai 7-8% pertahun. Sedangkan rata-rata RoI secara keseluruhan untuk setiap tahun berkisar 6-7%

Dalam 20 tahun terakhir, Australia juga menjadi negara yang stabil untuk market properti. Saat ini, selain Singapura, Australia merupakan negara potensial yang disukai investor asal Indonesia. Pasarnya antaralain orang Indonesia yang anaknya kuliah di Australia, juga banyak pebisnis kelas atas asal Indonesia tertarik untuk berinvestasi properti mewah di Australia. 

"Australia memperbolehkan warga asing memiliki properti. Ini jadi kelebihan. Kepastian hukum di sana juga mendukung," kata Ferry, Rabu (30/5/2012) 

Dari sisi pengembang, misalnya Chief Executive Crown Group, Iwan Sunito mengatakan investor dari Asia Tenggara terutama Indonesia terdiri dari kalangan pelajar serta pebisnis sudah memiliki relasi di Sydney atau Australia cenderung lebih mudah mendapatkan info soal properti terbaru di Australia. 

"Respon dan minat yang kami dapatkan dari pasar menjelaskan bahwa tipe bangunan sekaliber ini (apartemen) banyak diminati," kata Iwan dalam keterangan tertulisnya.

Dia menambahkan, Sydney adalah kota besar di Australia yang masih memiliki kekurangan pasokan properti. Permintaan yang tidak sebanding dengan ketersediaan pasokan properti membuat harga properti terus mengalami peningkatan. Saat ini, di Sydney terdapat kekurangan 50.000 tempat tinggal. 

"Di Sydney hanya sanggup menghasilkan kurang dari setengah permintaan yang ada," kata Iwan.

Iwan yang merupakan orang Indonesia yang menjadi pengembang apartemen di Sydney memiliki proyek apartemen terbaru Crown Group yaitu V by Crown. Apartemen dengan investasi mencapai AUS$ 300 juta ini menjadi daya tarik investor dari Asia Tenggara termasuk Indonesia. Minat investor membeli apartemen mewah yang akan dirilis bulan depan itu melebih harapan. 

Ia menuturkan meski baru akan dirilis bulan Juni, tapi para pembeli sudah bisa melakukan transaksi dan menempatkan deposit untuk memilih tipe apartemen. Dengan menawarkan 430 unit apartemen serta 27 lantai, berbagai fasilitas mewah juga siap disuguhkan. 

"Investor memahami bahwa investasi di pasar properti Sydney didukung oleh ekonomi Australia yang stabil dan kekuatan dolar Australia," katanya.


Hardani Tri Yoga - detikfinance

No comments:

Post a Comment