Foto: MonexNews.com
Monexnews - Apakah Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) benar-benar sebuah alat yang ampuh untuk menjinakkan krisis? Maybe (not).
European Stability Mechanism (ESM) adalah senjata terbaru pemerintah Eropa untuk menuntaskan masalah keuangan regionalnya. Banyak pihak optimis dengan adanya fasilitas tersebut, namun tidak sedikit yang mengganggap ESM hanya versi lain dari program-program terdahulu.
Yunani, Portugal dan Irlandia pernah menikmati aliran dana talangan dari otoritas Eropa. Bailout tahun lalu merupakan agenda utama dari European Financial Stability Facility (EFSF). Setelah masa berlaku EFSF kadaluarsa, pemerintah Eropa memunculkan ESM, yang didisain sebagai mesin bailout permanen dengan kapasitas peminjaman maksimum mencapai 300 miliar euro. Hingga saat ini substansi pembentukan ESM sudah disepakati secara formal oleh hampir seluruh kepala negara euro-zone. Akan tetapi, ketujuhbelas negara pengguna mata uang tunggal masih harus terlebih dahulu meratifikasinya agar legitimasi ESM efektif secara hukum.
ESM merupakan alat penganggulangan krisis utama yang disetujui oleh pemimpin Uni Eropa bulan lalu. Pekerjaan rumah pertama yang harus segera diselesaikan via ESM adalah soal ketiadaan sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan operasional pelaku perbankan. Inilah mengapa peran ESM masih patut diperdebatkan, khususnya menyangkut pembelian obligasi pemerintah dan pelepasan dana talangan bagi bank-bank bermasalah. Lebih lanjut, pengamat ekonomi kawasan juga meragukan kemampuan finansial yang dipunyai oleh fasilitas tersebut.
Masalahnya sekarang adalah ESM belum bisa diaktivasi sampai ratifikasi semua negara komplit. Padahal krisis perbankan di Spanyol sudah sampai pada taraf mencemaskan. Bank-bank di negara itu membutuhkan dana segar sesegera mungkin sebelum akhirnya kehabisan modal kredit dan bangkrut. Presiden Eurogroup yakin bahwa pinjaman perdana senilai 30 miliar euro untuk Spanyol bisa dicairkan akhir bulan ini. Mengingat ESM belum bisa aktif dalam waktu dekat, maka otoritas kemungkinan akan memakai kas EFSF lagi. Oleh karena itu, dana bantuan nantinya langsung disalurkan ke bank yang bermasalah tanpa melalui pemerintah lebih dulu.
Kembali ke soal ESM, pelaku pasar harus mengantisipasi adanya kenungkinan fasilitas ini gugur sebelum diaktifkan. Kabar terakhir menyebut beberapa negara dengan orientasi fiskal konservatif bisa saja menolak aktivasi ESM dalam proyek pendanaan bank Spanyol. Mereka masih menganggap bahwa modal pinjaman multilateral harus dijaminkan sepenuhnya kepada pemerintah, bukan bank yang menerimanya. Jika mekanismenya memang seperti itu, pihak Madrid justru makin berada dalam kondisi terjepit karena kemampuan bayar hutangnya makin rendah. Tidak ada seorangpun yang percaya Spanyol mampu melunasi bebannya yang segunung plus dana bailout baru dari ESM. Dari Jerman dikabarkan bahwa pejabat mahkamah konstitusi melihat ESM tidak sejalan dengan haluan fiskal dan moneter negara. Pekan ini mahkamah Jerman dijadwalkan meninjau kembali substansi dari program Eropa tersebut sebelum menyatakan sikapnya. Jika secara konstitusi ESM dinilai menyalahi undang-undang maka restu yang sudah diberikan oleh parlemen Jerman awal tahun ini menjadi sia-sia. Kalau sudah begini ceritanya, suntikan likuiditas bisa makin tertunda karena benturan politik antar negara.
'Tugas' lain ESM yang sudah disepakati adalah proyek pemulihan pasar obligasi Eropa. Tingginya imbal hasil surat hutang Italia dan Spanyol dalam beberapa bulan terakhir membuat pemimpin kawasan cemas. Atas dasar itu mereka sepakat memberi ESM ruang lebih untuk bermain di pasar obligasi pemerintah. Tujuannya adalah untuk menurunkan yield obligasi dan memupuk kepercayaan investor global. Sekali lagi, skenario ini hanya akan bisa terwujud bila dana ESM sudah penuh karena intervensi di pasar kredit membutuhkan biaya yang besar. Pun apabila ingin masuk membeli obligasi Spanyol dan Italia, kapasitas dana maksimal ESM yang sebesar 500 miliar euro hanya sama dengan 1/6 total jumlah penerbitan obligasi kedua negara.
Walaupun diklaim memiliki 'daya ledak' sampai 500 miliar euro, jumlah tersebut tidak akan masuk ke brankas ESM secara langsung. Di bawah kesepakatan bersama, ESM hanya akan memegang kas senilai 80 miliar euro. Sementara 420 miliar euro sisanya bisa dicairkan sewaktu-waktu dari jika kondisi memang mendesak, tentu disertai birokrasi dan lobi-lobi yang tidak singkat pula. Terlepas dari seberat apapun jalan terjal yang menghalangi ESM, semua pihak tentu berharap program ini bisa berjalan efektif dan sesuai peruntukkannya. Antara lain menanggung biaya rekapitalisasi bank Spanyol yang bisa mencapai 100 miliar euro. Kemudian dilanjutkan dengan pengucuran bailout ke-dua Yunani senilai 130 miliar euro bersama Dana Moneter Internasional (IMF), dan disusul oleh bailout Siprus dengan estimasi dana 5 hingga 10 miliar euro.
(dim)
Sumber: MonexNews.com
No comments:
Post a Comment