Foto: Kontan.co.id
INGAPURA. Harga kontrak minyak dunia masih diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam dua hari belakangan di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 14.21 waktu Singapura, harga kontrak minyak untuk pengantaran Agustus adalah US$ 85,52 per barel atau turun 29 sen di New York Mercantile Exchange.
Kemarin (11/7), harga kontrak minyak menanjak US$ 1,90 menjadi US$ 85,81 sebarel. Ini merupakan level tertinggi sejak 9 Juli lalu. Kendati demikian, harga minyak sudah melorot 13% di sepanjang tahun ini.
Posisi harga minyak yang relatif masih tinggi ini dipicu oleh peningkatan cadangan minyak dan kapasitas produksi penyulingan minyak AS. Faktor tersebut berhasil meredam kecemasan investor bahwa perlambatan ekonomi global akan memangkas tingkat permintaan minyak dunia.
Sekadar informasi, data yang dirilis Departemen Energi AS menunjukkan, cadangan minyak AS anjlok 4,7 juta barel pada pekan lalu. Padahal, sejumlah ekonom yang diprediksi Bloomberg mematok penurunan sebanyak 1,38 juta barel. Selain itu, operasi kapasitas penyulingan minyak berada pada level 92,7%, tertinggi sejak Juli 2007 lalu.
"Harga minyak baru akan kembali naik jika dua dari tiga negara ekonomi besar dunia yakni Eropa, AS, atau China, mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Kenaikan harga minyak kemarin murni disebabkan oleh peningkatan cadangan minyak," jelas Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus berada pada level US$ 99,92 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London.
Sumber: Kontan.co.id
No comments:
Post a Comment