Friday, July 27, 2012

Mendorong karyawan memiliki moment of genius


Michael Steven: CEO PT. Kresna Graha Sekurindo, Tbk.

Lama bermukim di Amerika Serikat, membuat saya terbiasa menerapkan azas profesionalisme, bahkan ketika kembali ke Indonesia. Apalagi, sebelum mendirikan Kresna Securities tahun 1999, saya sempat bekerja di perusahaan investasi di San Fransisco yang melibatkan high net worth indivuals atau orang-orang dengan aset finansial tinggi.


Pengaruh budaya asing ini membuat saya selalu bekerja dengan nilai-nilai seperti trust, integrity, dan excelence. Saya melihat ketiga nilai ini merupakan hal mutlak yang dimiliki seseorang yang mau sukses di bidang yang saya tekuni sekarang ini.

Bisnis kami adalah bisnis kepercayaan. Bapepam dan regulator yang ada sudah melakukan tugasnya dengan baik untuk melindungi investor. Itu sangat kami hargai. Tugas kami  menyeimbangkan bisnis dan peraturan agar  bisa diterapkan secara praktis.

Di Kresna Securities, saya menganggap tiap bagian dari Kresna adalah anggota keluarga. Untuk itu, tiap karyawan saya dorong untuk memiliki moment of genius. Ini semua  saya ambil dari kisah pewayangan Kresna.

Ada satu kisah dalam kehidupan Kresna yang sangat menggugah saya. Yakni ketika Arjuna sangat bersedih karena kematian Abimanyu, putranya. Abimanyu dibunuh Jayadrata.  Mayatnya diperlakukan dengan sangat tidak ksatria. Oleh karena itu, Arjuna bersumpah dalam perang Barathayuda, dia akan membunuh Jayadrata. Jika tak berhasil hingga matahari tenggelam, dia bersumpah akan membakar dirinya.

Sampai waktu yang ditentukan tiba, Jayadrata tidak muncul-muncul. Rupanya, Jayadrata disembunyikan Kurawa. Maka muncullah Kresna, seorang ksatria dan sahabat Arjuna yang berinisiatif membantu Arjuna.
Kresna lalu menutup matahari dengan senjata cakra yang sakti hingga langit gelap, seolah malam datang. Kurawa girang karena Arjuna akan menepati janji, membakar diri. Agar meyakinkan, Kresna juga  menyiapkan upacara kremasi.

Melihat hari telah malam, Jayadrata keluar dari persembunyian. Ia percaya diri ingin melihat Arjuna membakar diri. Saat itulah, Arjuna melepas Pasopati yang langsung menebas leher Jayadratra. Kurawa pun memprotes Arjuna yang dinilai melanggar sumpahnya. Kresna pun kemudian menarik kembali Cakra dan dunia kembali terang.

Saya sangat mengagumi Kresna karena bijaksana dan sakti. Saya melihat filosofi itu bisa diterapkan di Kresna Securities. Yakni bisa memberikan solusi di tengah kekacauan.

Makanya, saya berharap moment of genius seperti itu bisa diaplikasikan karyawan.  Saya yakin, setiap orang punya bekal dalam dirinya untuk bisa berkreasi dan menghasilkan jalan keluar.

Selain Kresna, saya juga kagum dengan Steve Job yang memiliki kreativitas dengan selalu membuat terobosan baru. Saya juga selalu memiliki dedikasi dan loyal yang tinggi terhadap atasan. Ini prinsip yang saya pegang. Seperti bodyguard, kita setia pada filosofi dan pemimpin.

Sebagai pemimpin, saya juga menerapkan prinsip militer. Kita tidak bisa memiliki organisasi besar kalau kita tidak punya sistem komando.  Bukan diktator,  tapi mengayomi. Tidak semena-mena memperlakukan karyawan.  Jadi, sistem komando tapi yang menyayangi anak buahnya. Itu filosofi yang coba saya terapkan.
Jadi seperti bapak yang tegas dan disiplin terhadap anaknya tapi tetap menyayangi.

Sumber: Kontan.co.id

No comments:

Post a Comment