Tuesday, July 24, 2012

Saham Syariah: JII Dijagokan Ketimbang ISSI


INILAH.COM, Jakarta – Faktor puasa dinilai tak membuat umat Islam berburu saham-saham Syariah. Yang ada, justru cenderung malas trading. Meski begitu, saham-saham syariah JII lebih dijagokan. Mengapa?

Pada perdagangan Senin (23/7/2012), saham-saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) ditransaksikan melemah 10,22 poin (1,82%) ke posisi 551,113. Begitu juga dengan kategori Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang turun 1,83% ke angka 133,54.



Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, faktor Ramadan tidak tampak pengaruhnya pada pergerakan dan volume transaksi saham-saham Syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). “Yang jelas, pasar secara umum, saat bulan puasa selalu volume transaksi turun,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (23/7/2012).

Artinya, Satrio menegaskan, tidak ada hubungan antara ibadah puasa dengan keinginan pelaku pasar yang Muslim untuk mengerakan saham-saham syariah. “Yang jelas, Ramadan membuat Umat Islam malas trading saham bahkan hingga lebaran. Minimal, kemalasan transaksi itu terjadi dalam dua pekan pertama Ramadan,” tandas dia.

Meski begitu, di antara saham-saham Syariah, Satrio lebih memilih saham-saham yang tergabung dalam JII. Sebab, saham-saham Syariah yang masuk dalam kelompok ISSI, menurut dia banyak yang masuk dalam kategori ‘gorengan’.

Pasalnya, ucap dia, saham-saham anggota ISSI kebanyakan berkapitalisasi rendah. “Karena itu, jika saya merekomendasikan saham-saham ISSI, lebih besar peluang untuk menyesatkan dibandingkan menguntungkan,” ucap dia.

Untuk saham-saham anggota JII, Satrio menjagokan sepuluh saham yakni PT Astra Internasional (ASII) dengan strategi pembelian buy on wekansess di Rp6.250-6.000; PT Telkom (TLKM) di Rp8.250-8.500; PT Unilever Indonesia (UNVR) di Rp20.000-21.000;

Lalu, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) di Rp3.500-an; PT Semen Gresik (SMGR) di Rp11.200 hingga 10.700; PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) di Rp18.000-17.500;

PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) di Rp2.900-2.750; PT Jasa Marga (JSMR) di Rp5.500-5.400; PT Indofood Sukses Makmur (INDF) di Rp5.000; dan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) di Rp6.000-6.200. “Itulah saham-saham Syariah yang menarik,” timpalnya.

Sebab, dia menegaskan, target harga 4.500 untuk IHSG masih berlaku di 2012 jika level 3.944-3.909 tidak ditembus. “Yang perlu diwaspadai jika IHSG berada di bawah 3.944 yang akan mengantarkan pasar pada koreksi yang cukup berbahaya,” timpalnya.

Kesepuluh saham tadi, juga menarik karena saham-saham pertambangan sedang loyo. Untuk saat ini, dia menyarankan, agar investor mengurangi minat pada saham-saham batu bara dan saham-saham pertambangan pada umumnya. “Sebab, dengan penurunan harga komoditas belakangan ini, belum kelihatan di mana bottom-nya,” imbuh Satrio.

Sumber: Inilah.com

No comments:

Post a Comment