Friday, August 3, 2012

INDUSTRI SEKURITAS: Laba industri sekuritas makin besar


JAKARTA. Enam bulan pertama tahun ini menjadi periode yang menguntungkan industri sekuritas. Sebagian besar sekuritas berhasil mengumpulkan keuntungan lebih besar dibandingkan periode sama tahun lalu. Membesarnya laba karena berbagai sektor usaha perusahaan sekuritas bekerja secara optimal.

Panin Sekuritas misalnya, mengantongi laba cukup besar (lihat tabel), meskipun ada kendala menghambat laju bisnis. "Kami tidak mengandalkan satu lini bisnis saja, sehingga laba masih bisa tumbuh," tandas Handrata Sadeli, Presiden Direktur Panin Sekuritas, Kamis (2/8).



Ya, industri sekuritas terkendala banyak hambatan sepanjang semester I lalu. Salah satunya, adanya pemisahan rekening nasabah dari perusahaan sekuritas dengan berlakunya rekening dana investor (RDI). Kebijakan itu sempat menekan jumlah transaksi perdagangan saham, karena tanpa RDI, investor tidak boleh beraktivitas.

Di Panin Sekuritas, total transaksi turun tipis, yakni dari Rp 2,34 triliun di Maret 2011 menjadi Rp 2,25 triliun per Maret 2012. Untung saja, pelemahan itu hanya sementara sehingga total transaksi pada bulan berikutnya kembali meningkat.

Walhasil, pendapatan dari kegiatan broker transaksi saham masih bisa meningkat, yakni Rp 23,85 miliar, tumbuh 12,77% dibandingkan semester I 2011. Sementara, sumbangan pendapatan dari anak usaha, yakni Panin Asset Management sangat besar, Rp 103,29 miliar, tumbuh 100,76%.

Ada juga yang lesu

Sementara di HD Capital peningkatan laba karena bisnis broker saham dan jasa penasihat keuangan. Bisnis broker saham mendatangkan komisi Rp 7,44 miliar, tumbuh 38,55%.

Sedangkan pendapatan di penasihat keuangan mencapai Rp 972,6 juta, naik 94,52%. "Pendapatan di jasa keuangan lebih kecil dibandingkan broker saham, tapi itu penyumbang terbesar terhadap laba," kata Antony, Direktur Utama HD Capital.
Maklum, pendapatan di jasa keuangan adalah pendapatan bersih. Berbeda dengan komisi broker saham, harus dikurangi dengan biaya-biaya.

Sementara, Trimegah Securities harus menanggung kerugian hingga Rp 5,68 miliar. "Kami belum bisa menjelaskan penyebabnya, baru dianalisa," ungkap Omar S. Anwar, Presiden Direktur Trimegah.

Namun, sesuai laporan keuangan, sejumlah sektor bisnis Trimegah memang melesu dibandingkan semester I 2011. Salah satunya di jasa broker saham, hanya menyumbang pendapatan Rp 18,3 miliar, turun 37,35%. Pendapatan bunga bersih anjlok 56% menjadi Rp 8,26 miliar serta jasa penjamin emisi dan penjualan efek turun 48% menjadi
Rp 4,25 miliar.

Sumber: Kontan.co.id

No comments:

Post a Comment