Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 8,637 poin (0,21%) ke level 4.133,700 akibat aksi ambil untung. Investor memanfaatkan posisi indeks yang sudah naik tinggi dalam enam perdagangan terakhir.
Pelaku pasar langsung melakukan aksi ambil untung, pasalnya indeks sudah menguat dalam 6 hari berturut-turut. Investor juga masih melihat kebijakan apa yang akan diambil The Fed dan ECB pekan ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Indeks langsung jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 4.103,462 akibat maraknya aksi jual tersebut. Indeks sama sekali tidak singgah ke zona hijau hingga siang ini.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (1/8/2012), IHSG melemah 27,432 poin (0,67%) ke level 4.114,905. Sementara Indeks LQ45 turun 6,163 poin (0,87%) ke level 706,607.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi Juli 2012 mencapai 0,7%, angka ini lebih tinggi dari inflasi Juni lalu sebesar 0,62%. Secara tahunan alias year on year inflasi Juli mencapai 4,56%, sementara inflasi tahun berjalan alias year to date (Januari-Juli 2012) mencapai 2,5%.
Meski inflasi naik, tapi masih di bawah prediksi pasar sebesar 0,8% sehingga efeknya tidak terlalu terasa di pasar modal. Investor lokal masih getol lepas saham.
Hanya dua sektor yang berhasil menguat, yaitu sektor tambang dan properti. Sedangkan delapan sektor lainnya terkena tekanan jual, dipimpin oleh saham konsumer.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 77.498 kali pada volume 5,594 juta lot saham senilai Rp 2,505 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 142 saham turun, dan 100 saham stagnan.
Beberapa bursa di Asia mulai balik arah ke zona hijau setelah pagi tadi rata-rata melemah. Tinggal pasar saham Jepang saja yang masih ketinggalan di teritori negatif.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai menguat 19,28 poin (0,92%) ke level 2.122,91.
- Indeks Hang Seng naik tipis 7,23 poin (0,04%) ke level 19.804,04.
- Indeks Nikkei 225 anjlok 95,79 poin (1,10%) ke level 8.599,27.
- Indeks Straits Times naik 4,33 poin (0,14%) ke level 3.040,73.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 1.750 ke Rp 146.750, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 1.500 ke Rp 706.500, Indomobil (IMAS) naik Rp 250 ke Rp 6.350, dan Duta Pertiwi (DUTI) naik Rp 225 ke Rp 2.975.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 3.350 ke Rp 53.000, Fastfood (FAST) turun Rp 2.800 ke Rp 11.200, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.150 ke Rp 50.850, dan Mayora (MYOR) turun Rp 700 ke Rp 21.700.
(ang/dnl)
Sumber: DetikFinance.com
No comments:
Post a Comment