Bisnis.com
JAKARTA: Harga minyak mentah di perdagangan berjangka mengalami kenaikan sebesar 1% oleh aksi beli yang dilakukan oleh investor. Meski data ekonomi China yang menyatakan perekonomian mereka tumbuh lebih lambat, namun masih sesuai dengan perkiraan pasar.
Untuk kontrak pengiriman minyak mentah bulan Agustus, harganya bertambah 88 sen menjadi $86.96 . Sepanjang minggu ini, harga minyak naik 3%.
China memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi mereka hanya sebesar 7.6% dari sebelumnya sebesar 8.1%. Perlambatan ini masih sesuai dengan perkiraan pasar sebelumnya dan dianggap masih baik, meski beberapa investor meragukan bahwa sebenarnya lebih rendah dari itu.
Data angka pertumbuhan China ini membantu kenaikan saham-saham dan berhubungan dengan data sebelumnya dimana pemerintah AS masih melakukan embargo minyak terhadap Iran, harga minyak mendapat dorongan kenaikan harganya atas sentiment-sentimen tersebut.
Pada perdagangan di minggu yang akan datang, sentiment pasar akan didominasi berbagai laporan keuangan emiten dan proyeksi satu semester kedepan. Laporan keuangan yang baik akan membuat optimis proyeksi di paruh kedua tahun ini dan memberikan vibrasi positif terhadap harga minyak sehingga diperkirakan bisa mencapai $90 per barel kembali.
Masalah sanksi atas Iran juga akan menjadi kartu yang bisa berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak nanti. Jika suplai minyak Iran benar-benar hilang, maka akan terjadi perlombaan mengisi kekosongan ini atau harga minyak akan melejit kembali.(api)
Sumber: Bisnis.com
No comments:
Post a Comment