Bratislava - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta
Rajasa mewaspadai krisis Eropa termasuk kondisi genting di Yunani
menjelang pemilu 17 Juni nanti. Menurutnya, kondisi Eropa bisa jadi
ancaman sekaligus peluang bagi Indonesia.
"Ini perlu diwaspadai
Indonesia, krisis Eropa tak boleh dianggap enteng," kata Hatta di Hotel
Carlton, Bratislava, Rabu (13/6/2012)
Hatta mengatakan dampak
krisis Eropa secara langsung berpengaruh pada pembiayaan perdagangan,
kebutuhan valas seperti dolar yang meningkat membuat nilai tukar rupiah
melemah. Di saat yang bersamaan, kondisi perekonomian di China dan India
mengalami penurunan yang akan berdampak pada ekspor.
Menurutnya,
posisi kontribusi ekspor Indonesia terhadap PDB hanya 24%, merupakan
komposisi yang pas. Jika pun terus terjadi penurunan ekspor, maka pasar
dalam negeri menjadi garansi untuk ekonomi Indonesia tetap tumbuh.
"Menjaga tak membanjirnya barang impor sangat penting. Jangan sampai pasar dalam negeri dikuasai barang impor," katanya.
Di
sisi lain, Hatta menambahkan, krisis Eropa secara tak langsung
mendorong investor mencari peluang-peluang investasi baru termasuk di
Indonesia. Ia beranggapan, uang para investor harus tetap bergerak,
bahkan ia mengakui adanya tren investasi yang naik dari Eropa maupun AS.
Kondisi
ini harus dimanfaatkan dengan mencegah adanya hambatan-hambatan
investasi yang terjadi. Antara lain memaksimalkan regulasi di Indonesia
seperti tax holiday, tax allowance, dan lain-lain.
"Terjadinya krisis Eropa sebenarnya menjadi kesempatan atau peluang di samping juga menjadi ancaman," kata Hatta.
(hen/dnl)
Suhendra - detikfinance
No comments:
Post a Comment