Tuesday, June 12, 2012

Saham Lapis Dua Kena Tekanan Jual, IHSG Turun 13 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 13 poin akibat tekanan jual di saham-saham lapis dua. Investor belum mendapat sentimen positif yang bisa mendorong indeks menguat.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.395 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 9.450 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG terpangkas 28,545 poin (0,74%) ke level 3.837,668 akibat sentimen negatif dari pasar global. Rencana suntikan likuiditas ke perbankan Spanyol tidak cukup meredakan kecemasan investor.

Sentimen dari Eropa itu merangsang investor untuk lakukan aksi jual. Indeks pun sempat jatuh ke posisi terendahnya hari ini di level 3.824,949.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 29,092 poin (0,76%) ke level 3.824,949 poin menyusul aksi tunggu yang dilakukan investor. Belum adanya sentimen positif membuat investor kurang bersemangat dalam transaksi.

Saham-saham konsumer, aneka industri, infrastruktur dan manufaktur menjadi penopang bursa dengan menguat di zona hijau. Sedangkan enam sektor lainnya terjebak di zona merah akibat aksi jual.

Menutup perdagangan, Selasa (11/6/2012), IHSG turun 13,635 poin (0,36%) ke level 3.852,578. Sementara Indeks LQ45 melemah 1,368 poin (0,21%) ke level 656,712.

Saham-saham unggulan di sektor tambang, finansial dan perdagangan terkena koreksi paling tinggi sehingga menahan indeks tetap bergerak di zona merah.

Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuannya alias BI Rate di posisi 5,75%. Bank sentral memandang BI Rate masih sesuai dengan sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Transaksi investor asing tidak terlalu ramai, hingga sore ini transaksinya tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 10,104 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 105.800 kali pada volume 4,856 juta lot saham senilai Rp 2,664 triliun. Sebanyak 57 saham naik, sisanya 199 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Pasar saham Singapura menjadi satu-satunya yang berhasil menguat diantara bursa Asia lainnya. Sementara yang terkoreksi paling banyak adalah pasar saham Jepang.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional hingga sore hari ini:

  • Indeks Komposit Shanghai melemah 16,06 poin (0,70%) ke level 2.289,79.  
  • Indeks Hang Seng turun 81,07 poin (0,43%) ke level 18.872,56.  
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 88,18 poin (1,02%) ke level 8.536,72.  
  • Indeks Straits Times naik tipis 3,22 poin (0,12%) ke level 2.791,03.  

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 950 ke Rp 23.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 600 ke Rp 58.650, Mayora (MYOR) naik Rp 450 ke Rp 21.950, dan Nipress (NIPS) naik Rp 300 ke Rp 4.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.650 ke Rp 48.650, United Tractor (UNTR) turun Rp 1.450 ke Rp 23.450, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 600 ke Rp 13.350, dan Goodyear (GDYR) turun Rp 500 ke Rp 11.000.



(ang/dru)

No comments:

Post a Comment