VIVAnews - Kendati memiliki jumlah penduduk sekitar
240 juta jiwa, Indonesia memiliki jumlah investor lokal di bursa efek
Indonesia (BEI) yang sangat minim. Data Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengungkapkan saat ini hanya ada sekitar
363.094 investor lokal atau hanya 0,2 persen dari jumlah penduduk
Indonesia.
"Singapura 30 persen dan Malaysia 20 persen dari
jumlah penduduk," kata Nurhaida dalam Proses Uji Kepatutan dan Kelayakan
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan di Komisi XI DPR, Jakarta,
Senin, 11 Juni 2012
Disamping minimnya jumlah investor, Nurhaida
mengungkapkan, masalah terbatasnya jumlah dan jenis produk investasi
masih akan terus menjadi kendala utama bagi pengembangan industri pasar
modal di tanah air.
"Kita harus menambah program di antaranya menambah jumlah dan produk di pasar modal seperti produk syariah," tegasnya.
Dalam pengembangan investor ritel, Nurhaida mengusulkan agar para
pemodal yang dianggap sudah memiliki keahlian tersebut, diarahkan untuk
menginvestasikan dananya dalam bentuk reksa dana.
"Masyarakat
ritel bisa masuk ke reksa dana, karena disana (reksa dana)
portofolionya sudah dijalankan, dan mereka sudah sudah punya keahlian
disana," tegasnya
Selain menyoroti minimnya jumlah investor dan
produk investasi yang ditawarkan, Nurhaida mengatakan, persoalan
industri pasar modal yang patut menjadi perhatian adalah peningkatan
upaya perlindungan kepada nasabah.
Kedepan, Nurhaida juga
berjanji akan meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen, dengan cara
menerapkan pemisahan rekening untuk masing-masing nasabah. (eh)
No comments:
Post a Comment