Wednesday, June 13, 2012

Orang Kaya RI Makin Rajin Beli Properti Tanpa Kredit

Jakarta - Pertumbuhan bisnis properti membawa dampak positif bagi pengembang. Dari seluruh unit yang ditawarkan, khususnya segmen menengah atas, laris diserbu konsumen. Cara pembayaran tunai pun kini lebih banyak, dibandingkan kredit pemilikan rumah (KPR).

Pembayaran tunai diakui Marketing Manager PT Intiland Development Tbk (DILD), Hammy Sugiharto. "Memang industri properti sedang bomb dan paling banyak yang membeli unit properti dengan cara cash," kata Hammy di Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (13/6/2012).

Hal ini dialami Hammy dalam pemasaran Serenia Hills. Unit perumahan premium ini telah terjual 134 unit dari total 225 unit yang tersedia. Padahal harga yang dibanderol untuk rumah ini cukup tinggi, Rp 2,2 miliar untuk tipe terkecil.

"Dari yang sudah terjual lebih banyak bayar cash dan cash bertahap. Rata-rata pembeli adalah warga sekitar Karang Tengah, termasuk warga di Vila Delima," tambah Hammy.

Diketahui, Serenia Hills berada di areal 10 ha dan terletak di belakang perumahan Vila Delima. Lahan ini dilepas pengembang Vila Delima dari grup Gajah Tunggal dan kini dikembangkan Intiland.

Menurutnya, Jakarta Selatan menjadi incaran konsumen berkantong tebal. Lebak Bulus hingga Tangerang Selatan menjadi opsi tinggal masyarakat selain di wilayah Pondok Indah atau Menteng.

"Sekarang kalau kita lihat, Pondok Indah harganya sudah mencapai Rp 9 miliar. Demand-nya jauh melebihi supplainya. Jadi kami anggap Selatan jadi alternatif," paparnya.

"Yang beli kami lihat masyarakat sekitar, yang beli untuk anaknya," tegas Hammy.



(wep/ang) Whery Enggo Prayogi - detikfinance

No comments:

Post a Comment