VIVAnews - PT Laguna Cipta Griya Tbk akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 3,66 miliar saham. Penerbitan saham baru itu direncanakan pada 8 Juli mendatang.
Direktur Laguna, Danny Boestami, mengatakan, harga pelaksanaan rights issue itu Rp100 per saham. Nantinya, setiap pemegang 10 saham lama akan mendapatkan hak untuk membeli 26 saham baru.
Pemegang saham lama perusahaan properti yang melakukan pergantian bisnis itu nantinya akan mendapatkan tiga waran. Namun, bagi yang tidak melaksanakan hak tersebut akan terdilusi sekitar 72,22 persen.
"Kami tinggal menunggu persetujuan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar pada 27 Juni," kata Danny, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 12 Juni 2012.
Menurut dia, dengan aksi korporasi ini, perseroan diperkirakan meraih dana segar Rp366 miliar.
Danny mengatakan, rencananya dana hasil rights issue akan digunakan untuk melakukan penyertaan modal di bisnis migas, kerja sama operasi dengan Blue Sky Langsa Ltd.
Dia menjelaskan, total kebutuhan dana untuk masuk ke bisnis migas ini sebesar US$48 juta. Selanjutnya, sisa dana untuk memenuhi modal perseroan akan dipenuhi dari penjualan aset properti di Palembang dan Cilegon.
Setelah mendapatkan modal, perseroan rencananya akan menggarap Langsa Technical Assistance Contract (TAC Langsa) di Aceh Timur dengan Blue Sky Langsa.
TAC Langsa berencana membuka satu tambahan sumur yang dulu pernah berproduksi dan diharapkan bisa meningkatkan produksi hingga sekitar 4.000 barel minyak per hari (BOPD).
Dengan beroperasinya sumur tersebut, perseroan menargetkan laba bersih pada 2013 mencapai Rp428,4 miliar atau meningkat drastis dari 2011 yang hanya mencapai Rp15 miliar dari bisnis properti.
Melalui kinerja itu, perseroan diperkirakan bisa memberikan laba bersih per saham (EPS) Rp85 pada akhir 2013, sehingga dengan harga pelaksanaan rights issuesebesar Rp100 itu akan ada keuntungan signifikan kepada investor. (adi)
Direktur Laguna, Danny Boestami, mengatakan, harga pelaksanaan rights issue itu Rp100 per saham. Nantinya, setiap pemegang 10 saham lama akan mendapatkan hak untuk membeli 26 saham baru.
Pemegang saham lama perusahaan properti yang melakukan pergantian bisnis itu nantinya akan mendapatkan tiga waran. Namun, bagi yang tidak melaksanakan hak tersebut akan terdilusi sekitar 72,22 persen.
"Kami tinggal menunggu persetujuan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar pada 27 Juni," kata Danny, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 12 Juni 2012.
Menurut dia, dengan aksi korporasi ini, perseroan diperkirakan meraih dana segar Rp366 miliar.
Danny mengatakan, rencananya dana hasil rights issue akan digunakan untuk melakukan penyertaan modal di bisnis migas, kerja sama operasi dengan Blue Sky Langsa Ltd.
Dia menjelaskan, total kebutuhan dana untuk masuk ke bisnis migas ini sebesar US$48 juta. Selanjutnya, sisa dana untuk memenuhi modal perseroan akan dipenuhi dari penjualan aset properti di Palembang dan Cilegon.
Setelah mendapatkan modal, perseroan rencananya akan menggarap Langsa Technical Assistance Contract (TAC Langsa) di Aceh Timur dengan Blue Sky Langsa.
TAC Langsa berencana membuka satu tambahan sumur yang dulu pernah berproduksi dan diharapkan bisa meningkatkan produksi hingga sekitar 4.000 barel minyak per hari (BOPD).
Dengan beroperasinya sumur tersebut, perseroan menargetkan laba bersih pada 2013 mencapai Rp428,4 miliar atau meningkat drastis dari 2011 yang hanya mencapai Rp15 miliar dari bisnis properti.
Melalui kinerja itu, perseroan diperkirakan bisa memberikan laba bersih per saham (EPS) Rp85 pada akhir 2013, sehingga dengan harga pelaksanaan rights issuesebesar Rp100 itu akan ada keuntungan signifikan kepada investor. (adi)
No comments:
Post a Comment