Monday, June 25, 2012

Alasan Pertamina Berburu Minyak ke Venezuela


VIVAnews - Pekan lalu PT Pertamina mengumumkan membeli 32 persen saham Petrodelta, S.A, Venezuela, milik Harvest Natural Resources Inc. Transaksi dengan perusahaan minyak yang tercatat di bursa saham New York ini diharapkan bisa menambahkan pendapatan Pertamina.

Mengapa Venezuela yang dipilih? Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Mochamad Harun mengatakan, Petrodelta  merupakan cicit perusahaan milik BUMN pemerintah Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), sehingga diharapkan dengan sama-sama perusahaan milik negara, investasi ini bisa jauh lebih cepat berkembang.

"Kami juga punya sejarah yang sama, yaitu sama-sama pernah jadi anggota OPEC dan sama-sama sebagai negara berkembang,” katanya kepada VIVAnews, Senin 25 Juni 2012.

Selain itu, menurut Harun, transaksi ini bisa bakal menambah cadangan minyak Pertamina berlipat-lipat. Bagaimana tidak, cadangan minyak yang dimiliki Petrodelta sampai 486 juta barel ekuivalen minyak. "Jauh dibandingkan Blok Cepu yang hanya 250 juta barel," ujar Harun.

Petrodelta  memegang hak konsesi lapangan Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, dan Temblador dari pemerintah Venezuela. Konsesi yang akan berlaku hingga 2027 ini mencapai 1.000 kilometer per segi.

Cadangan minyak yang sangat besar ini lah yang nantinya bisa dikembangkan dan bisa menambah produksi minyak Pertamina. Apalagi umur kontrak masih sangat lama, yaitu hingga 2027. “Ini alasan kami mau investasi di sana,” katanya, yakin.

Tak cuma di Venezuela, Pertamina juga mengincar aset-aset minyak di Kazakhstan dengan total produksi 100 ribu barel per hari. Pertamina akan menggandeng perusahaan migas asal Korea Selatan, Korea National Oil Corporation (KNOC) kerjasama perusahaan hulu dan hilir migas di Kazakhstan.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menjelaskan kunjungannya ke Kazakhstan pada Mei lalu menghasilkan pembentukan komite kerja antara Pertamina dengan perusahaan minyak Kazakhstan, Kazmunaigaz. "Ini guna melihat aset-aset mana saja yang diinginkan Pertamina, apakah visible atau tidak," kata Karen, 24 Mei.

Pertamina telah mengidentifikasi tiga aset di negara yang dulu tergabung dalam Uni Soviet ini. Namun, jumlah aset yang diincar Pertamina bisa saja lebih karena Pertamina menginginkan total aset yang diakusisi memiliki produksi 100 ribu barel per hari.

Jika tak masuk ke negara terluas ke-9 di dunia ini, kata Karen, maka Pertamina akan rugi. Hal ini karena penduduk Kazakhstan hanya 17 juta orang dengan kebutuhan minyak hanya 250 ribu barel. Sisa produksi 1,25 juta barel diekspor. "Apalagi negeri ini akan meningkatkan produksi minyaknya hingga 2,5 juta barel pada 2016," kata Karen.

Direktur Hulu Pertamina, Muhammad Husein, menjelaskan bahwa Pertamina terus berburu minyak ke sejumlah negara untuk menambah produksi hingga 28 ribu barel per hari. "Ini tugas saya dalam tahun ini," katanya, beberapa waktu lalu. (eh)
sumber : vivanews.com

No comments:

Post a Comment