Brussel - Perundingan mengenai Perjanjian Perdagangan Bebas antara UE-Vietnam itu diluncurkan secara resmi oleh Komisaris Perdagangan UE Karel de Gucht dan Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam Vu Huy Hoang, Selasa (26/6/2012).
Kedua belah pihak berusaha mencapai kesepakatan komprehensif mencakup tarif, hambatan non- tarif serta komitmen atas aspek perdagangan terkait lainnya, terutama pengadaan, masalah peraturan, persaingan, layanan, dan pembangunan berkelanjutan.
"Potensi kedua belah pihak sangat besar dan putaran pertama perundingan akan dilakukan segera setelah liburan musim panas," ujar De Gucht.
Lanjut De Gucht, Vietnam adalah mitra UE ketiga di kawasan ASEAN setelah Singapura dan Malaysia dimana UE memulai perundingan individual.
"Kami tetap meneruskan kontak dengan sejumlah negara anggota ASEAN lainnya, termasuk Indonesia, Filipina dan Thailand," demikian De Gucht melalui siaran pers yang diterima detikfinance.
Sebelumnya UE- Vietnam telah memaraf Partnership Cooperation Agreement/CPA (Perjanjian Kerjasama Kemitraan) pada 2010, sebagai langkah pertama menuju hubungan ekonomi dan politik lebih erat.
Peluncuran perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas tersebut menandai langkah selanjutnya dalam hubungan ini.
Pada Desember 2009, negara anggota UE memberi lampu hijau kepada Komisi Eropa untuk melanjutkan perundingan mengenai Perjanjian Perdagangan Bebas dengan negara-negara ASEAN secara individual.
Perundingan dengan Singapura dan Malaysia masing-masing telah dimulai pada Maret 2010 dan Oktober 2010. Dengan demikian Vietnam akan menjadi mitra ketiga UE di kawasan ASEAN dengan siapa UE telah memulai perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas.
Sementara mengejar pendekatan bilateral, UE tetap pada tujuan tertinggi untuk mencapai kesepakatan dengan negara- negara ASEAN secara keseluruhan, salah satu kawasan paling dinamis di dunia.
Negara-negara ASEAN secara bersama-sama adalah mitra dagang UE terbesar ketigadi luar Eropa dengan perdagangan bilateral barang dan jasa tahunan sekitar EUR 175 miliar.
Surplus
Vietnam sendiri adalah mitra dagang terbesarUE kelima di ASEAN (dan ke-35 dari total perdagangan UE). Sebaliknya, UE adalah mitra dagang Vietnam terbesar ketiga setelah Cina dan Amerika Serikat.
Total angka perdagangan barang UE-Vietnam untuk 2011 mencapai EUR 18 miliar, dengan rincian ekspor UE ke Vietnam: Euro 5,2 miliar, impor UE dari Vietnam: Euro 12,8 miliar. Dengan demikian terjadi surplus perdagangan di pihak Vietnam sebesar EUR 7,6 miliar.
Ekspor UE didominasi produk berteknologi tinggi termasuk mesin dan peralatan elektrik, pesawat, kendaraan, produk farmasi, besi dan baja. Ekspor utama Vietnam termasuk alas kaki, tekstil dan pakaian, makanan laut, kopi dan furnitur kulit.
Menurut sumber Vietnam, UE adalah salah satu investor asing terbesar di Vietnam dengan nilai investasi sekitar USD 1,8 miliar, mewakili lebih dari 12% dari total Foreign Direct Investment negara itu pada tahun 2011.
(es/es) Eddi Santosa - detikfinance
No comments:
Post a Comment