VIVAnews - Bandar udara merupakan infrastruktur vital bagi sistem transportasi nasional. Di Indonesia, konsep bandara yang bersifat tradisional telah mengalami perkembangan sehingga mampu meningkatkan kontribusi ekonomi bagi negara.
Bandara kini tidak hanya tempat lau lintas udara saja, melainkan pusat kegiatan sosioekonomi tak ubahnya miniatur sebuah kota. Konsep yang disebut Airport City ini telah banyak diadopsi oleh bandara-bandara terbaik di dunia dan telah terbukti menjadi instrumen peningkatan kualitas layanan pada pelanggan.
"Saat ini kami sedang melakukan transformasi yang mengacu pada konsepAirport City sehingga kami memerlukan masukan dari banyak pakar untuk membuat bandara yang kompeten secara global," kata Direktur Utama Angkasa Pura I, Tommy Soetomo di Jakarta, Selasa 26 Juni 2012.
Hal ini ditegaskan Dirut Utama Angkasa Pura II, Tri S Soenoko yang sedang membuat grand design pengembangan bandara Soekarno Hatta. Dengan pertumbuhan penumpang sebesar 19,2 persen atau yang tertinggi di dunia, Bandara Soekarno Hatta harus dikembangkan agar mampu mengakomodasi pertumbuhan trafik dan penumpang yang semakin tinggi.
Dengan 12 bandaranya masuk dalam daftar 30 bandara tersibuk dunia dan pengalaman dalam pengembangan bandara, AS tertarik membantu pengembangan bandara di Indonesia. Bekerjasama dengan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, Kedutaan Besar AS di Jakarta mengadakan Workshop Global Airports Indonesia 2012.
"Bandara AS mengangkut 700 juta penumpang setiap tahunnya. Saya harap lewat workshop ini, perusahaan-perusahaan AS dapat membantu melalui keunggulan teknologi dan solusi hemat biaya yang dapat membantu pengembangan bandara di Indonesia," kata Dubes AS untuk Indonesia, Scot Marciel. (umi)
sumber : vivanews.com
No comments:
Post a Comment