Thursday, June 21, 2012

ADB Kucurkan Rp 1.645 Triliun untuk Transportasi Negara Berkembang

Jakarta - Asian Development Bank (ADB) dan tujuh bank Multilateral Development Bank (MDB) akan menyediakan pinjaman dan hibah sebesar US$ 175 miliar (Rp 1.645 triliun) lebih untuk transportasi di negara-negara berkembang selama satu dekade ke depan.

"Begitu pesatnya motorisasi menciptakan semakin banyak kemacetan, polusi udara, kecelakaan lalu lintas dan emisi gas rumah kaca, khususnya di negara-negara berkembang," kata Presiden ADB Haruhiko Kuroda, dikutip dari keterangan tertulis ADB, Kamis (21/6/2012).

“Negara-negara berkembang memiliki kesempatan melangkah ke masa depan yang lebih hijau dengan berkurangnya motorisasi dan kemacetan, serta sistem transportasi yang lebih efisien energi,” kata Haruhiko mewakili MDB di konferensi pers Rio+20.

Emisi gas CO2 global dari sektor transportasi diperkirakan meningkat hingga 50% per 2030, dengan konsekuensi yang amat besar terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Kecuali ada yang mengadopsi perubahan dramatis.

Di banyak negara-negara Asia, kerugian yang diakibatkan kemacetan lalu lintas sudah mencapai 5% dari GDP. Banyak kota-kota besar di Asia juga memiliki tingkat polusi tertinggi di dunia yang berkontribusi pada kematian dini setengah juta orang setiap tahunnya.

Transportasi yang tidak memadai menambah kemiskinan dan ketidaksetaraan di berbagai daerah seluruh dunia, menghambat akses terhadap pendidikan, fasilitas kesehatan, pasar dan peluang kerja. Meski sektor transportasi sangat penting dan secara langsung berkontribusi pada 5-10% GDP di banyak negara, seringkali hal ini diabaikan dalam agenda pengembangan global berkesinambungan.

Investasi gabungan MDB bertujuan untuk membantu mengembangkan dan mengimplementasikan solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan, mudah diakses, terjangkau dan aman. Solusi transportasi berkesinambungan tersedia.

ADB sudah mendukung solusi transportasi hijau di seluruh Asia, termasuk kendaraan listrik berbiaya rendah di Filipina, sistem metrorail urban di Vietnam, sistem bus rapid transit di Mongolia dan Bangladesh serta transportasi air di China.

Pengumuman hari ini dibuat pada hari pembukaan Rio+20 United Nations Conference on Sustainable Development oleh African Development Bank, ADB, CAF – Development Bank of Latin America, European Bank for Reconstruction and Development, European Investment Bank, Inter-American Development Bank, Islamic Development Bank dan World Bank.



(ang/ang) Metta Pranata - detikfinance

No comments:

Post a Comment