VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
Indonesia diproyeksikan masih dipengaruhi sentimen eksternal, terutama
kondisi perkembangan krisis di Eropa dan China.
Namun, sejumlah saham di sektor-sektor tertentu masih direkomendasikan untuk diakumulasi beli pada transaksi akhir pekan ini.
Apa alasannya dan saham-saham apa saja itu? Berikut penuturan, analis PT BNI Securities Akhmad Nurcahyadi saat dihubungi VIVAnews, Jumat 25 Mei 2012.
Menurutnya,
saham-saham sektor konsumsi, perbankan, dan alat-alat berat masih layak
dikoleksi pada perdagangan hari ini. Selain fundamental yang
menjanjikan, sektor-sektor tersebut dinilai tidak terlalu berpengaruh
terhadap ancaman krisis global.
"Sektor konsumsi terbukti
defensive terhadap krisis, karena tingginya permintaan akan barang
tersebut. Sektor perbankan belum tercatat mengalami NPL (kredit macet)
tinggi. Sedangkan alat-alat berat, dipicu membaiknya permintaan
komoditas batu bara yang mendorong meningkatnya permintaan alat berat,"
ujar Akhmad.
Saham-saham yang direkomendasikan Akhmad antara lain di saham
konsumsi seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood
CPB Sukses Makmur Tbk (ICBP). Sektor perbankan seperti PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk (BBRI). Sedangkan alat berar, di antaranya PT United
Tractors Tbk (UNTR).
Sementara itu, IHSG pada pembukaan transaksi
akhir pekan ini kembali terkoreksi. Indeks turun ke level 3.968,33 dari
penutupan perdagangan Kamis kemarin yang naik tipis 3,29 poin atau 0,08
persen di posisi 3.984,87. (ren)
No comments:
Post a Comment