New York - Pasar saham Wall Street berhasil menguat didorong adanya harapan pemberian stimulus dari Federal Reserve dalam rangka menggenjot pemulihan ekonomi serta antisipasi memburuknya krisis utang Uni Eropa.
Indeks S&P 500 sudah naik 7,2% dari posisi terendahnya dalam lima bulan terakhir yang dilaluinya 4 Juni lalu. Pada penutupan perdagangan Selasa, indeks acuan itu sudah bergerak di atas rata-rata tertinggi dalam 50 hari di 1.346,90 untuk pertama kalinya dalam 7 minggu ini.
Tapi penguatan ini bisa hilang dan jatuh tiba-tiba jika hasil pertemuan The Fed Rabu ini tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Investor berharap adanya respon dari The Fed besok, dan melakukan perdagangan jangka pendek dalam mengantisipasi hal itu. Ada kemungkinan pasar bisa kecewa," kata Paul Zemsky, Kepala Alokasi Aset ING Investment Management di New York dikutip dari Reuters, Rabu (20/6/2012).
Pelaku pasar tetap fokus kepada perkembangan krisis utang Uni Eropa. Salah satu media Inggris melaporkan, Kanselir Jerman Angela Merkel didorong untuk menggunakan dana bailout di European Financial Stability Facility dan European Stability Mechanism untuk membeli surat utang Italia dan Spanyol.
Akan tetapi, salah satu anggota pemerintahan Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada pembicaraan mengenai hal tersebut dalam pertemuan G29 di Los Cabos, Meksiko.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones bertambah 95,51 poin (0,75%) ke level 12.837,33. Indeks The Standard & Poor's 500 Index melaju 13,20 poin (0,98%) ke level 1.357,98. Indeks Komposit Nasdaq tumbuh 34,43 poin (1,19%) ke level 2.929,76.
(ang/ang) Angga Aliya - detikfinance
No comments:
Post a Comment