Friday, June 22, 2012

Baru Dibuka, Indeks Saham Turun Hingga 1%


VIVAnews - Lantai pasar saham di Bursa Efek Indonesia kembali diwarnai aksi tekanan jual investor pada awal perdagangan akhir pekan ini, Jumat 22 Juni 2012. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pun langsung turun hingga lebih dari satu persen.
Pada prapembukaan pagi tadi, indeks juga melemah 38,42 poin atau 0,98 persen di posisi 3.863,36.

Menurut analis PT BNI Securities, Viviet S Putri, pelemahan IHSG di awal transaksi hari ini masih dipicu sentimen negatif eksternal terutama dari Amerika Serikat dan seputar negara Asia.
Seperti diketahui, dia melanjutkan, setelah sejenak mereda dari kekhawatiran keluarnya Yunani dari kelompok negara zona euro, perhatian para investor beralih pada menipisnya harapan adanya Qualitative Easing ketiga (QE3) yang akan dilakukan bank sentral AS atau The Federal Reserve.

"Ditambah lagi, dengan diturunkannya peringkat 15 bank besar di AS oleh Moody’s, karena bank tersebut memiliki eksposur signifikan terhadap volatilitas dan risiko kerugian yang melekat dalam kegiatan pasar modal," kata dia dalam risetnya kepada VIVAnews.

Kabar yang masuk dari kawasan regional, menurut Viviet, juga kurang menggembirakan. Data manufaktur China menunjukkan penurunan, menyusul dampak dari berlarutnya penyelesaian krisis di negara Eropa.
Data Purchasing Manager's Index (PMI) China diperkirakan berada pada level 48,1 atau mulai mendekati level terendah saat krisis moneter 2008 di posisi 40,9. "Ini juga membuat harga komoditas dunia rontok. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) saat ini telah menyentuh level US$77,84 per barel," ujarnya.

Analis PT Equator Securities, Gina Novrina Nasution, juga mengatakan bahwa kekecewaan terhadap belum dikeluarkannya QE yang ketiga membawa sentimen negatif ke pasar saham. Tercatat, indeks saham di bursa Wall Street mengalami tekanan jual cukup besar pada akhir transaksi Kamis waktu New York.

"Bursa Eropa juga masih mengalami tekanan, menunggu adanya dana bailoutyang akan dikeluarkan," ujarnya kepada VIVAnews.

Dia menambahkan, bursa regional Asia pagi ini pun terkoreksi, karena terpengaruh sentimen negatif eksternal, sehingga turut berdampak negatif terhadap indeks saham. (art)
sumber : vivanews.com

No comments:

Post a Comment