VIVAnews - Laporan Bank Dunia bertajuk "Prospek Ekonomi Global" menempatkan sejumlah negara yang tergabung dalam Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dunia.
Dalam laporan tengah tahunan yang dirilis belum lama ini, seperti dikutip dari lamanbusinessinsider, ditunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara dalam dua tahun ke depan.
Bank Dunia menyebut 29 negara dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam dua tahun ke depan, yakni pada 2013 dan 2014. Peringkat pertama ditempati Irak dengan proyeksi pertumbuhan tahun depan 13,1 persen.
Disusul Sierra Leone dengan prediksi pertumbuhan 11,1 persen. China menempel di posisi ketiga dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 8,6 persen.
Lalu, di mana posisi Indonesia? Dalam laporan Bank Dunia itu, Indonesia bertengger di peringkat ke-21 dengan estimasi pertumbuhan ekonomi 6 persen pada 2012. Ekonomi Indonesia juga diproyeksikan makin meningkat pada 2013 dengan pertumbuhan 6,5 persen.
Namun, setahun kemudian, pada 2014, perekonomian Indonesia hanya diprediksi tumbuh 6,3 persen.
Bank Dunia menilai Indonesia adalah salah satu negara G-20 dengan manajemen fiskal yang baik dan sektor keuangan relatif kuat. Ekspor utamanya mengandalkan minyak, peralatan listrik, kayu lapis, tekstil, dan karet.
Namun, untuk wilayah Asia Tenggara, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kalah dibanding Kamboja dan Laos. Pertumbuhan ekonomi Kamboja diproyeksikan mencapai 6,5 persen tahun ini, sebelum diprediksi menjadi 6,8 persen pada 2013 dan 2014 sebesar 6,3 persen.
Sekitar 30 persen PDB Kamboja ditopang sektor agrikultur. Kontribusi terbesar berasal dari industri garmen dan pariwisata. Bahkan, sektor tambang bakal menjadi tumpuan negara ini di masa mendatang. Pada laporan Bank Dunia itu, Kamboja berada di peringkat 18.
Peringkat paling baik diperoleh Laos. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 8,2 persen tahun ini dan 7,6 persen pada 2013, Laos bertengger di peringkat 4. Ekonomi negara yang sekitar 30 persennya disumbang dari sektor agrikultur ini diprediksi mencapai pertumbuhan 7,4 persen pada 2014.
Perekonomian Laos termasuk paling cepat tumbuh dari sebelumnya di level rendah. Pemulihan ekonomi negara ini disokong investasi asing dan sektor infrastruktur.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia sedikit lebih unggul dari Vietnam yang menempel di peringkat 22. Ekonomi Vietnam diperkirakan tumbuh 5,7 persen pada 2012 dan selanjutnya diprediksi naik menjadi 6,3 persen setahun kemudian.
Bahkan, pertumbuhan ekonomi negara ini terus diestimasi naik hingga 6,5 persen pada 2014. Ekspor masih menjadi andalan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Vietnam. Produk garmen, minyak, elektronik, dan beras adalah di antara komoditas unggulan bagi ekspor Vietnam.
Dalam laporan tengah tahunan yang dirilis belum lama ini, seperti dikutip dari lamanbusinessinsider, ditunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara dalam dua tahun ke depan.
Bank Dunia menyebut 29 negara dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam dua tahun ke depan, yakni pada 2013 dan 2014. Peringkat pertama ditempati Irak dengan proyeksi pertumbuhan tahun depan 13,1 persen.
Disusul Sierra Leone dengan prediksi pertumbuhan 11,1 persen. China menempel di posisi ketiga dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 8,6 persen.
Lalu, di mana posisi Indonesia? Dalam laporan Bank Dunia itu, Indonesia bertengger di peringkat ke-21 dengan estimasi pertumbuhan ekonomi 6 persen pada 2012. Ekonomi Indonesia juga diproyeksikan makin meningkat pada 2013 dengan pertumbuhan 6,5 persen.
Namun, setahun kemudian, pada 2014, perekonomian Indonesia hanya diprediksi tumbuh 6,3 persen.
Bank Dunia menilai Indonesia adalah salah satu negara G-20 dengan manajemen fiskal yang baik dan sektor keuangan relatif kuat. Ekspor utamanya mengandalkan minyak, peralatan listrik, kayu lapis, tekstil, dan karet.
Namun, untuk wilayah Asia Tenggara, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kalah dibanding Kamboja dan Laos. Pertumbuhan ekonomi Kamboja diproyeksikan mencapai 6,5 persen tahun ini, sebelum diprediksi menjadi 6,8 persen pada 2013 dan 2014 sebesar 6,3 persen.
Sekitar 30 persen PDB Kamboja ditopang sektor agrikultur. Kontribusi terbesar berasal dari industri garmen dan pariwisata. Bahkan, sektor tambang bakal menjadi tumpuan negara ini di masa mendatang. Pada laporan Bank Dunia itu, Kamboja berada di peringkat 18.
Peringkat paling baik diperoleh Laos. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 8,2 persen tahun ini dan 7,6 persen pada 2013, Laos bertengger di peringkat 4. Ekonomi negara yang sekitar 30 persennya disumbang dari sektor agrikultur ini diprediksi mencapai pertumbuhan 7,4 persen pada 2014.
Perekonomian Laos termasuk paling cepat tumbuh dari sebelumnya di level rendah. Pemulihan ekonomi negara ini disokong investasi asing dan sektor infrastruktur.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia sedikit lebih unggul dari Vietnam yang menempel di peringkat 22. Ekonomi Vietnam diperkirakan tumbuh 5,7 persen pada 2012 dan selanjutnya diprediksi naik menjadi 6,3 persen setahun kemudian.
Bahkan, pertumbuhan ekonomi negara ini terus diestimasi naik hingga 6,5 persen pada 2014. Ekspor masih menjadi andalan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Vietnam. Produk garmen, minyak, elektronik, dan beras adalah di antara komoditas unggulan bagi ekspor Vietnam.
sumber : vivanews
No comments:
Post a Comment