VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diprediksi akan mengalami koreksi pada akhir pekan ini, Jumat 22 Juni 2012. Bursa acuan dunia, Wall Street yang melemah disinyalir menjadi penyebab utama.
Menurut analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang, bila merujuk tajamnya kejatuhan Dow Jones hingga 250,82 poin atau 1,96 persen menyusul diturunkannya peringkat atau rating 15 Bank Besar Dunia oleh Moody's Rating Agency sepertinya menjadi faktor utama pergerakan pasar saham global maupun regional. "Termasuk, IHSG pada hari ini," kata dia kepada VIVAnews, Jumat.
Dia mengungkapkan, rating Bank of America turun menjad "BAA2" dari "BAA1", Citigroup menjadi "BAA2" dari "A3", Goldman Sachs turun dari "A2" menjadi "AA3", JP Morgan menjadi "AA3" dari "A2", dan Morgan Stanley turun menjadi "AA3" dari "A2". "Bank lainnya, yakni Royal Bank of Canada, Barclays Bank, Deutcshe Bank, BNP Paribas dan Credit Suisse," ujar Edwin.
Faktor negatif lainnya, kata Edwin, adalah permintaan tambahan dana oleh perbankan Spanyol sebesar € 62 miliar atau setara US$79 miliar untuk modal mereka. "Kejatuhan harga komoditas seperti timah, emas, dan nikel, serta harga minyak mentah dunia juga menjadi faktor negatif untuk Jumat ini," tuturnya.
Namun, dia menyarankan, setiap kejatuhan market adalah peluang yang baik untuk "memungut" saham berfundamental bagus dengan harga murah. Terutama, emiten yang akan melakukan aksi korporasi yang akan memberikan dampak positif seperti anak usaha yang akan melakukan IPO dan menerbitkan obligasi.
Sedangkan analis PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono berpendapat, akhir pekan IHSG sepertinya masih akan dibayangi sentimen negatif berita AS dan data manufaktur China yang melemah, yang menjadi berita negatif indeks saham Asia. Terbukti, pagi ini bursa Asia terkoreksi. Lengkapnya, silakan buka tautan ini.
Menurut analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang, bila merujuk tajamnya kejatuhan Dow Jones hingga 250,82 poin atau 1,96 persen menyusul diturunkannya peringkat atau rating 15 Bank Besar Dunia oleh Moody's Rating Agency sepertinya menjadi faktor utama pergerakan pasar saham global maupun regional. "Termasuk, IHSG pada hari ini," kata dia kepada VIVAnews, Jumat.
Dia mengungkapkan, rating Bank of America turun menjad "BAA2" dari "BAA1", Citigroup menjadi "BAA2" dari "A3", Goldman Sachs turun dari "A2" menjadi "AA3", JP Morgan menjadi "AA3" dari "A2", dan Morgan Stanley turun menjadi "AA3" dari "A2". "Bank lainnya, yakni Royal Bank of Canada, Barclays Bank, Deutcshe Bank, BNP Paribas dan Credit Suisse," ujar Edwin.
Faktor negatif lainnya, kata Edwin, adalah permintaan tambahan dana oleh perbankan Spanyol sebesar € 62 miliar atau setara US$79 miliar untuk modal mereka. "Kejatuhan harga komoditas seperti timah, emas, dan nikel, serta harga minyak mentah dunia juga menjadi faktor negatif untuk Jumat ini," tuturnya.
Namun, dia menyarankan, setiap kejatuhan market adalah peluang yang baik untuk "memungut" saham berfundamental bagus dengan harga murah. Terutama, emiten yang akan melakukan aksi korporasi yang akan memberikan dampak positif seperti anak usaha yang akan melakukan IPO dan menerbitkan obligasi.
Sedangkan analis PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono berpendapat, akhir pekan IHSG sepertinya masih akan dibayangi sentimen negatif berita AS dan data manufaktur China yang melemah, yang menjadi berita negatif indeks saham Asia. Terbukti, pagi ini bursa Asia terkoreksi. Lengkapnya, silakan buka tautan ini.
(ren)
No comments:
Post a Comment